Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengajak semua pihak mulai pemerintah hingga masyarakat untuk bergotong royong demi menjadikan kota ini meniadi salah satu penyelenggara Piala Dunia U-20 pada 2021.
"Saya setuju, sudahi polemik. Ayo gotong royong, wujudkan mimpi kita bersama, jadikan Surabaya tuan rumah Piala Dunia U-20," kata Adi Sutarwijono di Surabaya, Jumat (15/11/2019), demikian mengutip Antara.
Pernyataan ketua DPRD ini merespons ajakan KONI Jatim dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jatim untuk menghentikan polemik Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya yang dipicu oleh kontroversi bau sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Advertisement
Adi mengatakan, Pemkot Surabaya, masyarakat sepak bola Jawa Timur, dan PSSI telah merintis ikhtiar sejak beberapa bulan lalu agar kota ini terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Berbagai dokumen disiapkan dan komitmen ditandatangani Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan jajarannya.
"Surabaya juga telah punya modal kuat berupa aksesabilitas, fasilitas stadion, lapangan latihan, dan sebagainya hingga akhirnya FIFA memilih Indonesia sebagai tuan rumah, di mana Surabaya menjadi salah satu kota yang ditawarkan. Jadi mari sukseskan. Stop polemik. Keberhasilan Surabaya adalah kebanggaan Jawa Timur dan Indonesia," kata ketua DPC PDIP Kota Surabaya ini.
Wujud komitmen Pemkot Surabaya ditunjukkan dengan APBD 2020 yang telah mengalokasikan dana Rp 100 miliar untuk menyongsong Piala Dunia U-20 di Kota Pahlawan. APBD 2020 Surabaya telah disahkan bersama DPRD pada 10 November pada Hari Pahlawan.
"Di dalamnya memuat sejumlah langkah aksi memperbaiki lapangan Stadion Gelora 10 November dan Lapangan Karanggayam sebesar Rp 25 miliar. Dua lapangan itu bakal menjadi tempat latihan timnas dari berbagai negara yang bakal datang ke Surabaya. Juga nanti disiapkan fasilitas latihan baru," ujar Adi.
Selain itu, ada perbaikan akses jalan ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya dan perbaikan Stadion GBT masing-masing sebesar Rp 40 miliar dan Rp 30 miliar. Selain itu, akan dibikin single seat untuk VIP class di Stadion GBT dengan anggaran Rp 5,5 miliar.
"Sebenarnya tujuan kita semua ini sama, bikin Surabaya jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Polemik kan hanya soal perbedaan pendapat urusan teknis, tapi garis besar keinginannya sama. Jadi buat apa diperpanjang," kata Adi.
KONI Jatim dan Dispora Jatim mengharapkan semua pihak menghentikan polemik soal Stadion GBT dan menyatakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendukung GBT sebagai venue Piala Dunia U-20.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
KONI Jawa Timur: Khofifah Dukung Surabaya Jadi Venue Piala Dunia U-20
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur menyatakan, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mendukung Surabaya sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20 pada tahun 2021.
"Sudah jelas kalau Gubernur Jatim sangat mendukung pemilihan Surabaya sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20 pada tahun 2021," ujar Ketua KONI Jatim Erlangga Satriagung kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Pihaknya juga meminta seluruh pihak menghentikan polemik terkait status Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) di Surabaya sebagai salah satu nominasi venue.
Dia menuturkan, berita yang tersiar di masyarakat hanya sepotong-sepotong sehingga tafsir yang muncul adalah Gubernur Khofifah tidak menginginkan Surabaya menjadi salah satu venue.
"Saya yakini ini hanya salah persepsi dan mohon tidak perlu diperpanjang," ucapnya.
Bahkan, kata dia, semakin runcing karena yang ditonjolkan di media sosial bahwa Khofifah mengajukan Stadion Kanjuruhan di Malang sebagai pengganti Stadion GBT.
"Inilah yang terus 'digoreng' di media sosial, padahal Gubernur sebatas memberi alternatif stadion yang bisa digunakan Piala Dunia selain GBT. Janganlah dibenturkan antara Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim," katanya menegaskan.
Erlangga mengatakan bahwa munculnya opsi-opsi stadion lain hanya sebagai penegasan menjawab pertanyaan saat Gubernur diwawancarai mengenai ketiadaan stadion yang layak selain GBT, namun demikian dipastikan GBT tetap menjadi pilihan utama.
Sedangkan, terkait polemik bau sampah, pria yang juga pengusaha itu menyampaikan permasalahan tersebut pasti ada solusinya, dan peran Pemprov Jatim maupun Pemkot Surabaya sangat penting dalam menuntaskan bau asal TPA Benowo yang kerap tercium di sekitar stadion.
Hal sama disampaikan Kadispora Jatim Supratomo yang mengatakan pihaknya siap berkoordinasi dengan PSSI agar segalanya lancar, termasuk dengan Dinas Lingkungan Hidup provinsi setempat.
Tom, sapaan akrabnya, juga menegaskan komitmen Gubernur Jatim terhadap penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2021 di Kota Surabaya.
"Ibu Gubernur berniat mengawal seluruh proses persiapan penyelenggaraan kegiatan hingga usai agar lancar dan tanpa kendala apapun," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, pada 7 Agustus 2019, bahwa Erick Thohir yang saat ini menjabat Menteri BUMN dan turut berjasa memperjuangan pencalonan Indonesia tuan rumah Piala Dunia sempat menyampaikan ke Gubernur dan Wagub Jatim bahwa GBT diusulkan untuk salah satu venue.
"Keduanya (Gubernur dan Wagub) mendukung dan komitmen itu tidak berubah sampai sekarang," ujarnya.
Advertisement