Liputan6.com, Jakarta - Antrean mengular hampir mencapai pintu masuk hall B1 JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 15 November 2019. Pemandangan ini ternyata dilatarbelakangi antusias menjajal masak mi menggunakan mesin langsung didatangkan dari Korea Selatan.
"Kami sengaja bawa konsep baru. Ini (mesin pemasak mi) pertama kali ada di Indonesia," kata Business Development PT. Raja Top Food Daniel Ilham pada Liputan6.com di pameran SIAL InterFOOD 2019, Jakarta, Jumat, 15 November 2019.
Kendati terbilang baru di Indonesia, Daniel menambahkan, mesin yang mengusung konsep self-service ini sebenarnya sudah sangat mudah ditemukan di convenience store di seantero Negeri Ginseng.
Baca Juga
Advertisement
"Kam ingin buktikan konsep meal to go itu tidak selalu pakai mi instan yang kering," tambah Daniel. Produk bernama Me Masak Me ini menggunakan mi segar yang diklaim lebih sehat.
Terdapat empat varian rasa mi, yakni mi ayam, mi goreng, mi seafood, dan mi bakso. "Yang jadi produk spesial mi ayam. Karena bisa dilihat sendiri, kami pakai ayam asli dan bumbu khusus." papar Daniel.
Di samping satu kemasan mi, pelanggan juga bisa menambahkan topping sesuai selera. Satu porsi mi dibanderol Rp10 ribu, khusus varian mi ayam dijual Rp15 ribu. "Tambah topping Rp10 ribu saja," sambungnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Buka Franchise
Selan menjual mi yang dimasak dengan mesin, PT. Raja Top Food juga membuka kesempatan siapapun berdagang dengan merek Me Masak Mie lewat jaringan franchise.
"Kami kasih booth kayak begini, mesin, dan tempat taruh mi-topping. Tidak sebesar yag ada di sini. kami kasih yang satu pintu (untuk taruh mi-topping)," terang Daniel.
Juga, bakal diberikan masing-masing 100 pcs untuk pertama kali. Tanpa royalty fee. franchise ini dibanderol Rp60 juta selama tiga tahun. "Repeat order cuma di menu saja," sambungnya.
Target pemasaran Me Masak Mie sendiri merupakan anak kuliah dan tempat dengan mobilitas tinggi seperti stasiun kereta, stasiun KRL, maupun MRT.
Daniel menjelaskan, cara memasak mi dengan mesin asal Korea Selatan ini sangat mudah. Tinggal ambil mangkuk karton, ambil mi dan topping pilihan, lalu membayarnya lebih dulu.
"Setelah itu scan barcode yang ada di kemasan mi. Taruh mangkuk karton di mesin, masukkan mi. Banyak air dan lama masak sudah diatur dari barcode, jadi paling cuma aduk-aduk saja supaya matang lebih merata," ungkapnya.
Kendati menggunakan mesin asal Korea, Daniel mengatakan, semua produk mi dan komponennya diproduksi di dalam negeri. "Jadi, lokal punya dengan sentuhan Korea saja di mesin," tandasnya.
Advertisement