Liputan6.com, Jakarta - Museum Vagina pertama dibuka di London, Inggris, akhir pekan ini. Museum tersebut didedikasikan untuk anatomi ginekologi.
Proyek pembangunan museum ini dimulai pada Maret 2017, setelah sutradara Florence Schechter menemukan bahwa ada banyak museum penis, seperti Museum Penis di Islandia, tapi tak ada Museum Vagina.
Sementara koleksi digital ada, termasuk Museum Vagina virtual dari seniman Austria, Kerstin Rajnar, ini adalah museum dari batu bata dan mortir pertama yang didedikasikan untuk vagina dan vulva.
Baca Juga
Advertisement
"Museum Vagina sangat penting karena area tubuh ini sangat terstigmatisasi dan ini memiliki konsekuensi di dunia nyata, seperti orang yang terlalu malu untuk memperoleh informasi serviks," kata Schechter, seperti dilansir Independent, Minggu (17/11/2019).
Prioritas utama museum ini adala melawan tabu yang mengelilingi tubuh perempuan dan sebagai tempat untuk dapat berkata jujur dan terbuka.
Museum Vagina ini dibangun berkat penggalangan dana publik. Sekitar 1.000 orang secara kolektif menyumbangkan hampir 50 ribu pound sterling atau Rp908 juta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Masuk Gratis
Pameran pertama berjudul "Muff Busters: Mitos Vagina dan Cara Melawannya" pada 16 November dan bertujuan menyoroti mitos yang mengelilingi anatomi ginekologi, termasuk kebersihan, penampilan, periode, jenis kelamin, dan kontrasepsi.
Selain pameran, yang juga tersedia secara online, di museum ini juga dan pertunjukan, seperti komedi, teater, bingo, diskusi klub buku yang membahas literatur feminis.
Di ruang museum juga terdapat selebaran dan informasi tentang kesehatan vagina, serta program untuk mendukung seks yang sehat yang melibatkan para profesional medis.
Museum ini juga memiliki toko yang menjual segala sesuatu mulai dari kartu pos vulva dan anting-anting hingga cangkir museum vagina.
Museum Vagina terletak di Camden Stables Market di Chalk Farm Road dan buka mulai pukul 10.00-18.00 tiap Senin hingga Sabtu, sedangkan Minggu pukul 11.00-18.00 waktu setempat. Pengunjung tak dikenakan biaya untuk masuk museum dan melihat pameran.
Advertisement