Liputan6.com, Tangerang - Belasan animator Indonesia yang memiliki segudang pengalaman di dunia, ramaikan Bengkel Animasi CG Festival (BEAST 2019) yang digelar di ICE BSD Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
Bahkan, animator Indonesia tersebut sempat terlibat dalam sejumlah film box office Hollywood.
Salah satunya Ronny Gani yang memiliki pengalaman bekerja di bagian visual effects Industrial Light & Magic Singapore yang merupakan anak perusahan Lucas Film, pembuat film seri Star Wars.
Ronny pun mendapat kesempatan untuk mengerjakan film-film Marvel Studio di antaranya The Avengers (2012), Avengers: Age of Ultron (2015), Ant-Man (2015), dan Avengers: Infinity War (2018).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Ronny, banyaknya sumber daya manusia di Indonesia belum sebanding dengan kualitas yang dihasilkan dalam dunia animasi atau visual effects.
Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang sangat besar.
Namun, diakui Ronny, dari segi kualitas, Indonesia masih mengalami ketertinggalan jika dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Oleh karenanya, perlu adanya peningkatan kualitas para animator Indonesia guna dapat bersaing di tingkat nasional hingga internasional.
"Kualitas animator Indonesia yang harus mampu bersaing secara internasional menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dan perkembangan industri animasi kita,” kata Ronny Gani yang juga pendiri dari Bengkel Animasi.
Hal tersebut memotivasi Ronny dalam mendirikan Bengkel Animasi yang fokus dalam upaya meningkatkan kualitas animator muda. Melalui program-program pelatihan yang intensif dan melibatkan para praktisi dan perusahaan-perusahaan animasi di Indonesia.
Gandeng Kemenperin
Sementara, guna mendukung pemerintah dalam menciptakan SDM yang unggul dalam bidang animasi, Sinar Mas Land dan Bengkel Animasi bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengadakan Bengkel Animasi CG Festival (BEAST) 2019.
Event ini merupakan wadah bertukar informasi dan kolaborasi antar stakeholder dari industri animasi dan CG di Indonesia, mulai dari studio animas atau games, praktisi, institusi pendidikan, pelajar, mahasiswa dan institusi-institusi pemerintah terkait.
Selain Ronny, hadir juga Mike Wiluan yang saat ini menjabat sebagai CEO dari Infinite Studio. Ia sudah mengerjakan beberapa film animasi seperti Meraih Mimpi (2008) hingga film-film internasional seperti Hitman: Agent 47 (2015) dan Crazy Rich Asian.
Makanya, pada festival tersebut ramai dikunjungi ratusan penggiat animator, baik yang sudah berkarya atau pun masih sekadar tertarik dengan dunia animasi.
(Pramita Tristiawati/Isk)
Advertisement