Liputan6.com, Magelang- Pelari-pelari asal Kenya merajai Borobudur Marathon 2019. Sejumlah nomor yang dipertandingkan banyak yang dijuarai pelari Kenya dengan Geoffrey Kiprotich sukses merebut hadiah utama pada nomor Marathon Overall Putra.
Bagi Geofrey ini membuatnya mempertahankan gelar juara di Borobudur Marathon. Tahun lalu Geoffrey juga yang menjadi yang terbaik. Geofrey menorehkan catatan waktu dua jam, 19 menit dan 36 detik.
Advertisement
Geoffrey mengalahkan dua rekan senegaranya yakni Tonui Kiprop dan Robert Wambua Mbithi. Geofrey unggul empat menit dari Tonui yang finis di posisi kedua.
Menjuarai nomor utama di Borobudur Marathon 2019, Geoffrey berhak membawa pulang hadiah Rp 180 juta. Sedangkan Tonui memperoleh Rp 150 juta.
"Ini gelar kedua beruntun. Saya senang tampil di Borobudur Marathon 2019. Saya sempat berlatih di Malaysia terlebih dulu karena cuacanya kan hampir mirip dengan disini," kata Geoffrey kepada wartawan sesuai lomba.
Hadiah
Adapun di kategori marathon putri, pelari Kenya juga menjadi yang terbaik yakni Peninah Kigen. Dia mengungguli Edinah Mutahi yang finis kedua.
Yang mengejutkan, pelari Indonesia Irma Handayani sukses finis ketiga di marathon putri. Di terpaut enam menit dsri Edinah Mutahi.
Sama seperti di putra, Peninah juga memperoleh Rp 180 juta. Sedangkan Irma membawa pulang Rp 120 juta.
Borobudur Marathon 2019 menyediakan hadiah total 2, 7 miliar. Ajang ini seperti biasanya dibagi tiga kategori yakni Marathon, setengah Marathon dan 10 k.
Pada tahun 2019, Borobudur Marathon diikuti 10.900 orang. Tak hanya pelari lokal, banyak pelari internasional yang ikut serta. Ada sekitar 300 pelari asing yang turun dari 35 negara.Borobudur Marathon 2019 mengusung tema Synergy & Harmony yang memiliki arti membangun sinergi bersama dan menemukan keharmonisan dalam keberagaman.
Advertisement