Liputan6.com, Jakarta - Dindin (45) ditemukan tewas di daerah perkebunan, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu 17 November 2019. Sebelum ditemukan tak bernyawa, pria paruh baya itu sempat pamit kepada keluarga pergi ke gunung untuk bertapa.
Danramil Cilawu, Kapten Inf Edi Subekti menyebut, awalnya pihaknya menerima informasi penemuan mayat dengan jenis kelamin laki-laki. Lokasi penemuannya di wilayah hutan atau lima kilometer dari perkebunan Dayeuhmanggung.
Advertisement
"Lokasi penemuan tepatnya di wilayah kehutanan blok Cigugula, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut," ujarnya, Minggu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Danramil, diketahui jasad tersebut adalah Dindin, warga Kampung Cibulakan, Desa Sukamaju, Kecamatan Cilawu.
Sebelum ditemukan meninggal dunia, tetangga Dindin sempat melakukan pencarian. Dindin diketahui telah meninggalkan rumah selama 19 hari.
"Dari informasi yang kita terima, Dindin ini mengalami gangguan jiwa. Kesehariannya di rumah dan banyak diam juga mengurung diri," kata Edi.
Saat ini jenazah sudah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Alami Gangguan Jiwa
Kanit Identifikasi Satreskrim Polres Garut, Bripka Aef menyatakan, tidak ditemukan bekas penganiayaan pada tubuh korban. Namun ia tidak bisa memastikan penyebab meninggalnya Dindin karena harus dilakukan visum menyeluruh.
"Dari keterangan yang kita terima dari pihak keluarga, Dindin ini memang memiliki penyakit jiwa. Dan sebelumnya ia sempat pamit ke keluarga untuk bertapa di gunung," katanya.
Selang seminggu usai pamit bertapa, lanjut Aef, pihak keluarga merasa cemas karena Dindin tidak kunjung pulang. Pihak keluarga kemudian bersama warga melakukan pencarian.
Berdasarkan informasi yang diterima pihak keluarga, salah seorang warga mengaku sempat melihat Dindin di sekitar lokasi penemuan sehingga kemudian akhirnya dilakukan penyisiran di lokasi tersebut.
"Akhirnya kemudian memang hari ini Dindin ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Dan kemungkinan sudah beberapa hari meninggalnya," kata Aef, Minggu.
Reporter: Mochammad Iqbal
Sumber: Merdeka.com
Advertisement