Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, Kryptowire, perusahaan keamanan merilis daftar aplikasi jahat yang menginfeksi smartphone setiap tahunnya.
Dalam laporan tahun ini, perusahaan mengungkap temuan tentang 146 aplikasi malware di Android yang berpotensi berbahaya.
Kryptowire menyimpulkan, semua aplikasi yang dimaksud sudah diinstal sebelumnya (pre-installed) pada smartphone Android. Dikutip dari Gizchina, Senin (18/11/2019).
Baca Juga
Advertisement
Ini berarti, pengguna smartphone tidak dapat menghindari aplikasi malware ini kecuali mereka tidak membeli model smartphone yang terinfeksi malware tersebut.
Dalam laporan yang sama, 146 aplikasi malware ini sudah menginfeksi smartphone buatan 29 produsen yang berbeda.
Walau kebanyakan smartphone buatan vendor kecil--seperti Cubot atau Doogee, laporan Kryptowire juga menyebut ada beberapa smartphone merek terkenal seperti Samsung, Xiaomi atau Sony.
Celah Keamanan yang Disebabkan Aplikasi Ini
Lebih lanjut, Kryptowire juga merinci beberapa celah keamanan yang disebabkan oleh aplikasi ini.
Beberapa di antaranya cukup berbahaya, seperti kemampuan untuk merekam audio, mengubah pengaturan smartphone, atau mengubah akses apa saja yang diberikan kepada aplikasi tersebut.
Cukup mengejutkannya, semua hal tersebut terjadi tanpa disadari oleh pengguna.
Selain tidak memiliki kemampuan untuk mengatur proses instalasi, pengguna juga tidak mengetahui dampak apa yang terjadi terhadap smartphone mereka.
(Ysl/Isk)
Advertisement