Liputan6.com, Jakarta - Microsoft baru saja mengumumkan informasi penting seputar Cortana, asisten virtual besutannya. Perusahaan tersebut mengungkap rencana menonaktifkan Cortana tahun depan.
Menurut Microsoft, perusahaan akan melakukan hal tersebut untuk Cortana versi iOS dan Android. Dikutip dari The Verge, Senin (18/11/2019), pengumuman ini sudah dipastikan pula melalui laman resmi Cortana untuk pengguna.
Dari laman itu diketahui, pengguna Cortana di Inggris, Kanada, dan Australia tidak lagi dapat memakai layanan tersebut mulai Januari 2020. Selain tiga negara itu, Cortana juga akan dihapus keberadaannya di Jerman, Meksiko, Tiongkok, dan India.
Meski telah menghapus Cortana untuk perangkat mobile, perusahaan memastikan asisten virtual ini masih akan tersedia untuk platform Windows. Bahkan, perusahaan memastikan Cortana akan terintegrasi dengan software di Microsoft 365.
Baca Juga
Advertisement
"Untuk membuat Cortana lebih membantu, kami mengintegrasikan Cortana di software Microsoft 365, dan sebagai bagian dari perubahan itu, kami menghentikan dukungan untuk aplikasi mobile Cortana di Android dan iOS," tutur juru bicara Microsoft.
Selain negara yang disebutkan di atas, perusahaan menuturkan dukungan Cortana di iOS dan Android masih akan dilanjutkan untuk pasar Amerika Serikat. Hanya, belum dapat dipastikan kapan dukungan itu akan berhenti.
Tidak hanya itu, perusahaan juga akan menghentikan dukungan Cortana untuk Microsoft Launcher di Android. Dengan kata lain, asisten virtual itu akan menghilang dari launcher setelah 31 Januari 2020.
Keputusan Microsoft ini membuat usia Cortana tidak bertahan lama di platform mobile, sebab asisten virtual ini baru diluncurkan untuk Android dan iOS pada Desember 2015.
Awalnya, asisten virtual ini didesain untuk menghubungkan PC Windows 10 dengan smartphone, tapi ternyata tidak mampu berkompetisi.
Sebelumnya, CEO Microsoft Satya Nadella di awal tahun bahkan sempat mengatakan Cortana bukan kompetitor Amazon Alexa atau Google Assistant.
Microsoft Akan Luncurkan Project xCloud pada 2020
Terlepas dari kabar tersebut, Microsoft dilaporkan juga akan merilis layanan serupa Google Stadia yang diberi nama Project xCloud.
Rencananya, Microsoft akan meluncurkan Project xCloud pada 2020, dan juga bakal menyambangi platform PC Windows 10 di tahun yang sama.
"Saya berharap Project xCloud akan tersedia secara umum pada 2020," ucap Phil Spencer, Head of Gaming Microsoft, dikutip dari The Verge, Sabtu (16/11/2019).
Microsoft berencana untuk mengintegrasikan Project xCloud dengan Xbox Game Pass juga pada tahun depan.
Dengan ini, gamer bisa streaming gim mereka dari layanan berlangganan milik Microsoft langsung dari cloud.
Advertisement
Daftar Perangkat yang KompatibelDengan menggabungkan dua layanan--Xbox Game Pass dan Project xCloud, bukan hal yang mustahil untuk melihat 100 lebih judul gim yang akan bisa dimainkan nanti. Berkali-kali, Microsoft mengatakan ini akan memakan waktu lama sebelum layanan streaming mereka berfungsi dengan sempurna. Bagaimana menurut kamu, pilih Google Stadia atau Project xCloud milik Microsoft?
Sayang, Microsoft masih belum mengungkap lebih lanjut tentang harga dan kapan Project xCloud diluncurkan.
Pada pengumuman di acara X019 baru-baru, perusahaan mengungkap informasi tentang perangkat apa saja yang kompatible dengan Project xCloud.
Selain dapat dinikmati di PC berbasis Windows 10 pada 2020, Project xCloud juga bisa dimainkan di Android dan iOS.
Project xCloud ini juga bisa dimainkan menggunakan kontroler non-Microsoft, termasuk DualShock 4 milik Sony.
Dengan menggabungkan dua layanan--Xbox Game Pass dan Project xCloud, bukan hal yang mustahil untuk melihat 100 lebih judul gim yang akan bisa dimainkan nanti.
Berkali-kali, Microsoft mengatakan ini akan memakan waktu lama sebelum layanan streaming mereka berfungsi dengan sempurna.
Bagaimana menurut kamu, pilih Google Stadia atau Project xCloud milik Microsoft?
(Dam/Ysl)