Mengungkap Fakta di Balik Tradisi Resepsi Pernikahan Bengkalis pada Hari Kerja

Kalau mau mengadakan hajatan pernikahan di Bengkalis, jangan pada hari libur, tetapi pada hari kerja. Mengapa?

Oleh RiauOnline.co.id diperbarui 19 Nov 2019, 05:00 WIB
Ilustraasi foto Liputan 6

Bengkalis - Ketika kebanyakan orang memilih akhir pekan untuk mengadakan resepsi pernikahan, warga Kabupaten Bengkalis memiliki tradisi menyelenggarakan pesta pernikahan tepat pada hari kerja. Banyak yang tidak tahu sejak kapan tradisi ini dimulai.

Setiap pesta pernikahan yang diselenggarakan di Bengkalis, selalu ramai oleh para tamu yang hadir pada saat jam istirahat kerja. Dan bagi kamu yang ingin menghadiri pesta pernikahan, keluarga maupun rekan, ada di Kabupaten Bengkalis, Riau, hal ini yang perlu kamu ingat.

Kabupaten Bengkalis, memiliki geografis daratan dan pesisir. Dua wilayah itu memiliki penduduk yang sama, tetapi dalam tradisi melaksanakan pesta pernikahan berbanding terbalik.

"Di Bengkalis ini, pesta pernikahan biasanya dimulai sekitar pukul 11.30 WIB sampai selesai. Mungkin, karena mayoritas pegawai maka setiap pesta diramaikan pada saat jam kerja," kata Darwis, kepada RIAUONLINE.CO.ID, Senin, 11 November 2019.

Darwis yang juga Pegawai Negeri di Pemerintahan Kabupaten Bengkalis mengaku tidak mengetahui sejak kapan tradisi pelaksanaan pernikahan tidak dilakukan pada hari libur.

"Kalau pestanya dilakukan di hari Minggu, berkemungkinan tamu yang hadir sedikit. Karna biasanya akhir pekan itu, berkemungkinan saudara kita ada yang berlibur ke luar Bengkalis," beber Darwis sembari mengaku, usai menghadiri pesta pernikahan rekannya di Kelurahan Kota, Kecamatan Bengkalis.

 

Baca berita menarik lainnya dari Riauonline.co.id.

 


Pesta Pernikahan dengan Mayoritas Penduduk Berkebun

Ilustrasi Pernikahan (iStockPhoto)

Sama halnya di daerah Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis. Darwis menyebut warga di sana yang mayoritas berkebun juga memilih melaksanakan pesta pernikahan pada hari kerja.

"Bedanya, walaupun dilakukan bukan pada hari libur. Setiap pesta pernikahan di sana selalu dimulai lebih pagi hingga siang hari. Biasanya selesai zuhur sudah sepi tamu karena mereka melanjutkan pekerjaan mereka di kebun," tutur Darwis

Hanya saja tambah Darwis lagi, tradisi rewang (gotong royong) mengadakan pesta pernikahan masih ada di Kecamatan Siak Kecil maupun Kecamatan Bantan.

"Cuman di kampung ada namanya rewang, bahkan menjelang harinya pesta warga terkadang sampai tiga hari bergotong-royong mempersiapkan segala kebutuhan untuk pesta. Tuan rumah bersama warga saling bantu membantu memasak dan lainnya jelang pesta tersebut," ujarnya.

Berbeda lagi kalau acaranya dilakukan di Duri. Darwin mengatakan, di sana pesta pernikahan dibuat pada hari libur atau hari Minggu.

"Tidak sedikit juga yang melakukan di hari kerja, tapi setiap pesta di sana paling ramai tamunya hadir di sore hari karena diadakan bisa sampai malam hari," dia memungkasi.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya