Aktivitas warga korban penggusuran di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/11/2019). Tercatat 570 jiwa dari 62 KK tetap bertahan di wilayah gusuran pasca rumah mereka diratakan pemerintah setempat Kamis (14/11/2019) lalu. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Warga mengendarai motor di sekitar puing bangunan di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/11/2019). Warga korban penggusuran tersebut mayoritas bekerja sebagai penjual rongsokan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Seorang anak berisitrihat di bangunan semipermanen di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/11/2019). Warga akan tetap bertahan hingga pemerintah memberikan uang kompensasi atau merelokasi ke tempat yang lebih layak. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Pedagang es terlihat di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/11/2019). Tercatat 570 jiwa dari 62 KK tetap bertahan di wilayah gusuran pasca rumah mereka diratakan pemerintah setempat Kamis (14/11/2019) lalu. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Anak-anak bermain di sekitar puing bangunan di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/11/2019). Warga korban penggusuran tersebut mayoritas bekerja sebagai penjual rongsokan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Aktivitas warga korban penggusuran di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/11/2019). Warga akan tetap bertahan hingga pemerintah memberikan uang kompensasi atau merelokasi ke tempat yang lebih layak. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Seorang anak berisitrihat di bangunan semipermanen di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/11/2019). Warga akan tetap bertahan hingga pemerintah memberikan uang kompensasi atau merelokasi ke tempat yang lebih layak. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)