Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga akhir tahun mengantongi 38 calon emiten baru yang akan melantai di bursa saham.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan, 38 perusahaan yang telah ada di daftar (pipeline) IPO, sebanyak 34 perseroan akan menggunakan laporan keuangan audit Juni.
Advertisement
“Di pipeline ada 38 calon emiten, ada 4 yang menggunakan laporan per Agustus dan September. Sementara 34 menggunakan laporan keuangan per Juni yang siap tercatat tahun ini,” tuturnya di Jakarta, Senin (18/11/2019).
Sementara itu sampai dengan hari ini, otoritas BEI menyebut sebanyak 46 perusahaan telah mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO).
Yang paling baru ialah PT Dana Brata Luhur Tbk dengan kode saham TEBE melakukan IPO pagi ini. Dengan ini, sudah ada 659 perusahaan yang tercatat di BEI lewat skema IPO.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pecahkan Rekor
Nyoman bercerita, manajemen BEI melakukan proses seleksi (screening) yang ketat terhadap calon emiten baru yang berencana melantai di tahun ini.
Sebab itu, otoritas bursa menurutnya masih merahasiakan sejumlah nama perusahaan yang akan melakukan aksi korporasi IPO di pasar saham.
"Nama-namanya belum dapat saya sampaikan karena mereka lagi dalam proses IPO yang terikat ketentuan untuk menjaga informasi," ujarnya.
Adapun jumlah ini berpotensi untuk melampaui capaian IPO di tahun lalu yakni sebanyak 57 perusahaan tercatat, tertinggi sejak tahun 1992.
Advertisement