Kapolri Sudah Mengetahui Pengacau Ambon

Kapolri Jenderal Pol Da`i Bachtiar sudah mengetahui kelompok preman yang mengacaukan Kota Ambon, Maluku. Dalam waktu dekat, Polri akan memberantas kelompok tersebut.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Sep 2002, 17:38 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Dalam sepekan terakhir, serangkaian kekerasan atau ledakan bom kembali mengguncang Kota Ambon, Maluku, dan merenggut sedikitnya delapan nyawa tak berdosa [baca: Ambon Kembali Memanas, Empat Orang Tewas ]. Situasi keamanan yang kembali memanas itu nampaknya membuat gusar Kepala Polri Jenderal Polisi Da`i Bachtiar. Menyikapi hal itu, Kapolri pun segera menggelar rapat tertutup dengan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono di Markas Besar Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (9/9).

Selepas pertemuan, Da`i mengungkapkan, polisi telah mengetahui ada sebuah kelompok baru yang diduga sebagai pelaku peledakan atau membuat kekacauan di sejumlah kawasan di Bumi Ambon Manise. Anggota kelompok ini diduga gabungan preman dari Ambon dan luar daerah. Itulah sebabnya, Kapolri bertekad memberantas kelompok ini, sehingga dapat memberikan rasa aman bagi warga Ambon. &quotIni sebagai tantangan bagi aparat keamanan, khususnya kepolisian untuk mengungkap pelaku kekacauan. Kalau tidak kepercayaan rakyat bisa hilang dan mereka (dua komunitas yang sempat bertikai) dapat kembali melakukan kekerasan,&quot ucap Kapolri.

Pada kesempatan yang sama, Menko Polkam meminta jajaran Polri meningkatkan kinerja. Dengan begitu, konflik yang terjadi di dalam negeri segera teratasi. Menurut Yudhoyono, sejumlah daerah yang terus diguncang kerusuhan, pertikaian, dan pengeboman harus disikapi pemerintah secara tegas. Menko Polkam juga berharap, jajaran kepolisian dapat menuntaskan empat program kerjanya. Yaitu, menyukseskan agenda Polkam 2002, menghentikan konflik di Tanah Air, penegakan hukum, dan pencegahan terorisme.

Dalam kesempatan itu, Yudhoyono memuji keberhasilan Polri dalam upaya memberantas peredaran narkotik dan obat-obatan berbahaya yang prestasinya diakui dunia. Kendati demikian, Menko Polkam mengakui, para personel TNI/Polri dalam menjalankan tugas di lapangan masih menemui banyak kendala. Lantaran itulah, ia meminta petinggi Polri segera membenahi segala kendala yang ada.(ANS/Solikun dan Agung Nugroho)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya