Liputan6.com, Seoul - TS Entertainment lagi-lagi harus berurusan dengan hukum setelah sempat dituntut oleh beberapa artisnya. Kali ini, gugatan tersebut datang dari dua personel TRCNG, Wooyeop dan Taeseon.
Dilansir dari Soompi, Senin (18/11/2019), pengacara Jung Ji Suk dari Namkang Law & IP Firm, merilis sebuah pernyataan sebagai perwakilan hukum dari Wooyeop dan Taeseon TRCNG.
Baca Juga
Advertisement
Dari isi pernyataan tersebut, Wooyeop dan Taeson diketahui ingin membatalkan kontrak mereka dengan TS Entertainment. Kedua personel TRCNG ini juga melaporkan direktur TS Entertainment, Park Sang Hyun atas tuduhan kekerasan pada anak.
"Pada tanggal 4 November 2019, Wooyeop dan Taeseon mengirim surat permohonan pembatalan kontrak kepada TS Entertainment. Mereka juga telah melaporkan anggota dewan direksi Park Sang Hyun dan dua orang lainnya kepada Distrik Polisi Seoul tentang penganiayaan anak dan tindakan kekerasan khusus," begitu isi pernyataan tersebut, dikutip dari Allkpop, Senin (18/11/2019).
Alasan Pemutusan Kontrak
Dalam pernyataan tersebut, turut disebutkan bahwa Wooyeop dan Taeseon TCNG memiliki beberapa alasan untuk memutuskan kontrak dengan pihak agensi.
Alasan pertama adalah soal buruknya manajemen TS Entertainment lantaran tak lagi memiliki CEO sejak Kim Tae Song meninggal pada April 2018 lalu.
Alasan berikutnya adalah mengenai cedera yang dialami Wooyeop akibat dugaan kekerasan oleh koreografer Yoon. Ditambah, sang direktur, Park Sang Hyun, disebutkan kerap menyiksa para personel TRCNG yang masih di bawah umur.
Advertisement
Tak Boleh Tidur
Berdasarkan penuturan Wooyeop dan Taeseon, Park Sang Hyun telah memaksa mereka untuk berlatih koreografi dari jam 5 sore hingga jam 5 pagi setiap harinya.
Bahkan, sang direktur tidak memperbolehkan mereka untuk tidur. Pihak agensi juga tidak berbuat apa-apa ketika mereka mengalami cedera.
Menurut isi pernyataan tersebut, jadwal berlatih yang padat juga mengakibatkan pelantun "Spectrum" ini kesulitan untuk tiba di sekolah tepat waktu. Akhirnya, mereka terpaksa pindah sekolah dan tertinggal dengan teman-teman seusia mereka.
Dipukul dengan Kursi
Wooyeop juga mengaku sempat dipukul dengan kursi logam pada 10 Juni 2019 lalu oleh koreografer Yoon. Setelah kejadian tersebut, Wooyeop pergi sendirian ke Unit Gawat Darurat Universitas Soonchunhyang dan harus menerima perawatan selama 14 hari.
Sebagai seorang leader, Taeseon juga mengatakan dirinya sering dipukul atau diteriaki sejak menjalani masa trainee. Setiap kali ditegur, kepala Taeson akan dipukul dan dimaki.
Setelah Taeseon melihat kurangnya tindakan dari pihak agensi ketika Wooyeop disiksa dan masuk rumah sakit, pria 19 tahun ini akhirnya memutuskan untuk tak lagi bertahan di perusahaan tersebut.
Advertisement
Respons Agensi
Tak lama setelah laporan tersebut menjadi pemberitaan di media, TS Entertainment merilis pernyataan resmi mereka. Agensi ini membantah tuduhan yang dilayangkan Wooyeop dan Taeseon dan berniat menggugat balik kedua personel TRCNG tersebut.
"Kami dengan jelas menyatakan bahwa apa yang diklaim oleh anggota TRCNG Taeseon dan Wooyeop melalui laporan berita hari ini tidak benar. Apa yang mereka klaim hanya sepihak dari Taeseon dan Wooyeop, dan anggota TRCNG tidak semua setuju dengan ini," tulis TS Entertainement, dilansir dari Soompi, Senin (18/11/2019).
"Selain itu, tindakan Taeseon dan Wooyeop menyebabkan kerusakan pada aktivitas grup TRCNG, dan kami berencana mengambil tindakan hukum atas kerusakan yang terjadi pada agensi kami termasuk pencemaran nama baik," begitu pernyataan tersebut diakhiri.
(Affiyah Tri Yuni Sari/Mgg)