Liputan6.com, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani, turut berkomentar mengenai masuknya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Chandra Hamzah ke jajaran pengurus salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurutnya, keputusan itu sudah menjadi kewenangan dari Menteri BUMN, Erick Thohir.
Rosan menginginkan agar penunjukan keduanya juga tidak dibesar-besarkan yang pada akhirnya akan membuat gaduh di masyarakat. Dirinya pun mengajak semua masyarakat untuk berpikir positif, mengingat pemilihan dua nama tersebut sudah berdasarkan pertimbangan matang.
"Kalau saya bilangnya tuh berprasangka posotif lah. Sudah lah saya yakin semuanya yang diseleksi yang ditentukan oleh pemerintah dalam hal ini Menteri BUMN kita yakini itu pasti yang terbaik," katanya saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (19/11).
Sebelumnya, pada Senin (18/9) Chandra Hamzah mendatangi Gedung Kementerian BUMN untuk bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir. Layaknya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Chandra Hamzah juga ditawari menjadi direksi di salah satu BUMN.
Baca Juga
Advertisement
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, Chandra Hamzah direncanakan mengisi salah satu posisi direksi BUMN di sektor keuangan, lebih tepatnya Bank BUMN.
"Beliau akan ditempatkan di perusahaan BUMN, dipastikan seperti itu. Posisinya apakah di direktur atau komisaris, tunggu tanggal mainnya. Sektornya keuangan," kata Arya di Kementerian BUMN, Senin (18/11).
Secara terang-terangan, Arya mengaku, Erick Thohir tidak akan berhenti di sini. Dirinya bakal mengundang banyak orang ataupun tokoh masyarakat untuk ditawari menjadi pimpinan [BUMN](https://www.liputan6.com/bisnis/read/4111793/wakil-ketua-dpr-minta-kementerian-bumn-kaji-dampak-pengangkatan-ahok?source=search "").
Mengingat misi BUMN adalah membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, nantinya, sosok pemimpin BUMN ini dipastikan akan memiliki integritas yang tinggi.
"Chandra Hamzah ini bisa mendorong perusahaan untuk mendukung visi misi pak Jokowi. Jokowi punya visi misi tertentu di bidang itu dan beliau akan menempati itu dan mempercepatnya," kata Arya.
"Kita harapkan nanti perusahaan ini di publik akan semakin baik imagenya. Akan banyak investor yg ikutan masuk," tambah dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Setelah Ahok, Giliran Chandra Hamzah Datangi Kantor Kementerian BUMN
Setelah memanggil mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), hari ini Menteri BUMN Erick Thohir memanggil mantan petinggi Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah.
Chandra Hamzah tiba di Gedung Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, sekitar pukul 08:30 WIB.
Chandra datang mengenakan kemeja batik berwarna cokelat dan langsung menuju meja resepsionis untuk mengisi buku tamu.
Awak media berusaha meminta komentar terkait kedatangan Chandra, namun ia hanya berkomentar singkat.
"Saya diajak ngopi-ngopi mas," ujarnya dikutip dari Antara, Senin (18/11/2019).
Tak lama kemudian, Chandra dijemput seorang pegawai Kementerian BUMN menuju ruang kerja Erick Thohir di lantai 19.
Sosok Chandra Hamzah sendiri bukan orang asing di BUMN, karena pernah diangkat menjadi Komisaris Utama PT PLN (Persero) pada 23 Desember 2014.
Selain itu Chandra juga pernah diminta menjadi Komisaris Bank BTN, namun ia menolaknya.
Advertisement
Ahok Sambangi Kantor Erick Thohir
Sebelumnya, Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok mendatangi Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Ahok datang pukul 09.38 WIB. Dirinya datang menggunakan mobil hitam dan mengenakan kemeja batik berwarna cokelat bercorak.
Begitu turun, Mantan Bupati Belitung Timur itu langsung disambut para pegawai kementerian dan diarahkan menuju lift.
Belum diketahui apa maksud dan tujuan Ahok menyambangi Kantor Kementerian BUMN.