PDIP: Ahok Tak Perlu Keluar Partai Jika Gabung BUMN

Hasto mengatakan, partai akan memastikan tidak ada konflik kepentingan antara posisi Ahok di BUMN dengan PDIP.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2019, 18:02 WIB
Ahok melayat ke rumah duka Presiden ke-3 Republik Indonesia, Baharuddin Jusuf Habibie di Jalan Patra Kuningan XIII, Blok L XV Kav 5, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019). (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak perlu keluar partai jika jadi pimpinan di perusahaan BUMN. Sebab, berdasarkan aturan hanya pengurus partai politik yang harus mundur. Sementara Ahok hanya kader biasa.

"Tidak harus keluar karena Pak Ahok sebagai anggota, sebagai anggota partai bisa ditugaskan sesuai dengan kemampuan profesionalitasnya," ujar Hasto di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/11/2019).

Hasto mengatakan, partai akan memastikan tidak ada konflik kepentingan antara posisi Ahok di BUMN dengan PDIP. Dia percaya, Ahok memiliki integritas tidak bakal menyelewengkan jabatannya.

"Yang penting partai memastikan tidak ada conflict of interest terkait hal tersebut, apalagi Pak Ahok siapa sih yang mengatur atur Pak Ahok kalau untuk kepentingan jangka pendek, kepentingan sempit," kata dia.


Chandra Hamzah Juga Dipanggil

Selain itu, Hasto menilai proses pemilihan Ahok sebagai pimpinan BUMN dilaksanakan terbuka oleh Menteri Erick Thohir. Selain Ahok, Erick turut memanggil mantan pimpinan KPK Chandra Hamzah ke kantornya.

"Ini dianggap sebagai sebuah proses rekrutmen yang kita maknai sebagai positif karena dilakukan secara terbuka," sebutnya.

Hasto mengatakan, proses pemilihan jabatan direksi dan komisaris BUMN tidak boleh unsur di luar organ BUMN ikut campur dalam pengambilan keputusan. Dia mengatakan, penolakan serikat pekerja Pertamina berlebihan.

"Tidak boleh ada organ di luar organ BUMN ikut campur tangan terhadap pengambilan keputusan itu bahwa BUMN dengan seluruh karyawannya itu bukan organisasi politik," tegasnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya