Kejutan Potong Rambut Gratis Ratusan Siswa SD di Garut Saat Hari Anak Sedunia

Selain gratis, ratusan siswa SD yang ikut potong rambut dalam Hari Anak Sedunia, bisa meminta model rambut yang diharapkan.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 20 Nov 2019, 12:00 WIB
Para siswa SDN 1 Bayongbong, Garut nampak asik saat pelaksanaan cukur rambut gratis saat Hari Anak Sedunia (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Sekitar 250 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Bayongbong, Garut, Jawa Barat, mendapatkan kejutan istimewa. Mereka mendapatkan potong rambut gratis saat pelaksanaan Hari Anak Sedunia yang jatuh tepat hari ini.

"Senang sekali apalagi gratis," ujar Ridwan, salah seorang peserta cukur gratis, sambil tersenyum, Rabu (20/11/2019).

Menggunakan pelataran sekolah sebagai lokasi cukur gratis, siswa pelajar kelas V tersebut tampak semringah. Apalagi kegiatan tersebut, baru pertama kali digelar pihak sekolah.

"Enak, cukurnya juga gratis, apalagi dicukurnya ramai bersama teman-teman," kata dia bangga.

Tidak hanya gratis, model rambut pun bisa diminta sesuai permintaan siswa, sehingga hasil potongan rambut pun, tampak berbeda di beberapa siswa.

"Apalagi pakai pomed (minyak rambut), jadi bagus juga hasil potongan rambutnya," ungkap dia.

Hal senada disampaikan Asep, peserta cukur gratis Hari Anak Sedunia. Siswa kelas IV ini berharap agar kegiatan cukur gratis bisa digelar setiap bulan. "Kan uang buat cukur dari orangtua bisa buat jajan," ujar dia sambil tersenyum bahagia.

Bagi Asep dan rekan sejawatnya, pelaksanaan cukur gratis yang dilakukan Abah Atrox Barbershop, jelas memberikan kesan tersendiri bagi mereka.

"Tukang cukurnya juga baik-baik, jadi kami semua senang, hatur nuhun (terima kasih)," ujar dia sambil diselingi canda tawa teman-teman lainnya.

Rijal Fadilah alias Abah Atrox mengatakan, dalam pelaksanaan cukur gratis bagi siswa didik, ia sengaja membawa 20 siswa calon tukang cukur profesional ke lokasi kegiatan.

"Bagi kami memiliki keuntungan berganda, selain meningkatkan skill siswa calon potong rambut dari kami, juga ada misi sosialnya," kata dia.

Dia berharap, selain kegiatan pada Hari Anak Sedunia kali ini, kegiatan serupa bisa menjadi agenda rutin pihak sekolah.

"Buat kami senang saja, asalkan membutuhkan bisa kontak kami, kami siap membantu," kata dia.

 

 


Respon Sekolah

Para siswa SDN 1 Bayongbong, Garut nampak asik saat pelaksanaan cukur rambut gratis saat Hari Anak Sedunia (Liputan6.com/Jayadi Supriadian)

Nia Siti Julaeha, Kepala Sekolah SDN 1 Bayongbong, mengaku bangga menjadi bagian dari perayaan Hari Anak Sedunia, meskipun dengan kegiatan mencukur rambut gratis, tetapi manfaatnya besar sekali.

"Selaku kepala sekolah, saya sangat berterima kasih sekali," ujar dia.

Menurutnya, pelaksanaan cukur gratis buat siswa, mampu menjawab kebutuhan pihak sekolah dalam membentuk siswa yang rapi dalam berpenampilan.

"Kegiatannya juga gratis, sekaligus menjawab penolakan adanya razia dari orangtua siswa," kata dia.

Rijal menambahkan, bagi seluruh siswa didik Abah Atrox Barbershop, kegiatan mencukur gratis di lapangan, hukumnya wajib dalam meningkatkan skill calon potong rambut andal yang ia hasilkan.

"Dengan turun langsung mencukur di lapangan, mereka bisa mengetahui dan belajar mengenai calon konsumen," kata dia.

Sejak pertama kali dibuka lima tahun lalu, praktik lapangan bagi seluruh siswa Abah Atrox tidak bisa ditawar lagi, sebagai bagian pelajaran yang harus ditempuh.

"Jadi 30 persennya pemahaman materi di dalam ruangan, 70 persennya wajib di lapangan mempraktikkan," kata dia.


Sekolah Cukur Garut

Para siswa SDN 1 Bayongbong, Garut nampak asik saat pelaksanaan cukur rambut gratis saat Hari Anak Sedunia (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Dalam sejarah tukang pangkas rambut di Indonesia, nama Garut selalu identik dengan profesi jasa tersebut. Sejak lama, Kecamatan Banyuresmi di Kabupaten Garut, dikenal sebagai Kawah Candradimuka, para ahli pangkas rambut.

Potongan rambut rapi dengan pelayan sopan, plus pijat refleksi memang menjadi ciri khas para pemotong rambut atau tukang cukur dari Kota Dodol ini, tak terkecuali bagi anak-anak dalam perayaan Hari Anak Sedunia kali ini.

Dengan keahlian autodidak alias belajar sendiri, anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua, secara alami seolah punya gen untuk mewarisi keahlian menata mahkota kepala tersebut.

Ragam kalangan pun telah merasakan pelayanan tukang cukur andal asal Garut tersebut, sebut saja artis, pengusaha, hingga penguasa pernah merasakan sensasi bercukur dengan tukang pangkas asal Garut.

Bahkan sejak lama, konon para presiden Indonesia sejak era Sukarno hingga Jokowi saat ini, dengan bangga memiliki tukang cukur khusus dari Garut.

Dengan keahlian itu, masyarakat luar pun tak segan belajar menimba ilmu potong rambut. Saat ini, para siswa didiknya baik yang berasal dari pulau Jawa maupun dari luar pulau, tersebar dan mengakui salah satu keahlian menata rambut tersebut.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya