Liputan6.com, Jakarta - Untuk menghindari terjadinya kecelakaan kepada pendaki gunung Everest, pemerintah Nepal memberlakukan larangan izin bagi para pendaki penyandang disabilitas tertentu. Hal ini membuat ambisi seorang pria bernama Hari Budha Magar terhambat.
Melansir Fox News, Rabu (20/11/2019), Hari adalah seorang veteran perang Inggris yang kehilangan kedua kakinya pada April 2010 lalu akibat menginjak ranjau.
Sejak saat itu, Hari bersama beberapa anggota tentara lainnya mulai mendaki gunung sebagai bagian dari pemulihan diri.
Advertisement
Hebatnya, Hari telah menaklukan beberapa puncak gunung, di antaranya puncak Ben Nevis, Mont Blanc, dan Mera dengan ketinggian mencapai 6.476 meter.
"Dulu saya bertarung melawan musuh, tetapi hari ini saya melawan cedera ini. Saya berjuang untuk membangun kembali kesehatan mental dan hidup saya sepenuhnya, menginspirasi orang lain, belajar hal yang baru, serta lebih percaya diri pada kemapuan diri dengan kondisi saya saat ini," katanya.
Melihat Hari gigih berjuang untuk menaklukan puncak tertinggi di dunia, temannya pun berusaha menggugat ke pengadilan tentang adanya pengecualian pendaki yang disabilitas.
"Teman saya mengajukan banding ke Mahkamah Agung atas nama saya. Mereka pun memutuskan bahwa saya tidak boleh ditolak izinnya," katanya.
Mimpinya Segera Terwujud
Setelah berubah pikiran, pemerintah Nepal mengizinkan Hari untuk mencapai mimpinya menaklukan Gunung Everest.
"Saya sangat bahagia. Inilah alasannya kenapa kita tidak boleh menyerah dengan kondisi diri kita karena selalu ada harapan," Katanya.
Belum diketahui kapan pastinya Hari akan mulai mendaki Everest. Bila berhasil, ia akan jadi orang disabilitas tanpa kaki pertama yang sukses mendaki puncak everest tersebut.
Impian Hari akan di wujudkan bersama Conquering Dreams, tim ahli Royal Gurkha, Korps Marinir AS dan veteran angkatan laut Segel.
Reporter : Yuliasna
Advertisement