Belajar 5 Jurus Jadi Jurnalis Zaman Now di EGTC 2019

Redaktur Pelaksana Liputan6.com, Harun Mahbub, membagikan jurus-jurus menjadi jurnalis zaman now di forum Emtek Goes to Campus 2019 Yogyakarta.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 20 Nov 2019, 17:01 WIB
Redaktur Pelaksana Liputan6.com, Harun Mahbub, membagikan jurus-jurus menjadi jurnalis zaman now di forum Emtek Goes to Campus 2019 Yogyakarta. (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Ternyata ada perbedaan jurnalisme zaman now atau kekinian dengan zaman dulu. Redaktur Pelaksana Liputan6.com, Harun Mahbub, buka-bukaan tentang berbagai fakta dunia jurnalistik di depan ratusan mahasiswa peserta Emtek Goes to Campus (EGTC) 2019, di UPN "Veteran" Yogyakarta, Rabu (20/11/2019).

"Apa bedanya jurnalistik zaman now dan dulu? Secara teknis tidak ada bedanya, tetapi yang membedakan lingkungannya," ujar Harun.

Ia mengungkapkan, perbedaan signifikan terletak pada prosesnya. Jurnalis zaman dulu melewati proses panjang mengumpulkan informasi. Namun, saat ini jurnalis tidak lagi mencari informasi melainkan mengurasi informasi.

Menurut Harun, saat ini cukup melihat time line dan arus informasi sangat deras, sehingga tugas jurnalis zaman now adalah memilih informasi yang penting dan menarik bagi pembaca.

"Jurnalis zaman sekarang menghubungkan realitas fisik dan siber," ucapnya.

Ia tidak menampik, kesulitan yang dihadapi mahasiswa saat ditantang menulis berita adalah persoalan mendasar, seperti sulit mencari narasumber, menyelaraskan peristiwa, hingga pemilihan kata yang pas.

Oleh karena itu, Harun juga berbagi cara mudah menulis berita dan cerita. Pertama, merumuskan angle atau sudut pandang sebuah berita dalam satu pertanyaan.

"Angle memang bukan hal yang mudah, ini soal jam terbang tetapi bisa dilatih terus kepekaannya, intinya mencari yang penting dan menarik," tuturnya.

Kedua, membuat outline atau kerangka karangan. Ketiga, tulis saja dan jangan berpikir rumit serta menerapkan kalimat aktif dengan pola Subjek - Predikat- Objek.

Keempat, melakukan proses editing. Dalam editing, penulis harus menempatkan diri sebagai pembaca.

"Kira-kira sebagai pembaca, apa yang masih kurang dari isi tulisan itu, apa yang masih harus diketahui, dan itu bisa ditambahkan dalam proses editing," kata Harun

Kelima, membuat judul. Ia sengaja menempatkan judul di proses terakhir sebuah tulisan supaya memiliki peluang membuat judul yang lebih memikat. 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya