AS Perketat Pasokan Barang untuk Huawei, Harga Emas Tertekan

Harga emas di pasar spot turun 0,15 persen menjadi USD 1.469,87 per ounce.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Nov 2019, 07:30 WIB
Ilustrasi emas harta karun (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas jatuh pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta), turun dari level tertinggi dalam dua minggu terakhir di awal sesi.

Turunnya harga emas setelah Amerika Serikat mulai mengeluarkan lisensi untuk beberapa perusahaan yang memasok barang ke perusahaan China, Huawei. Hal ini memberikan harapan akan negosiasi perdagangan yang telah menunjukkan tanda-tanda menjadi lebih kontroversial.

Dikutip CNBC, Kamis (21/11/2019), harga emas di pasar spot turun 0,15 persen menjadi USD 1.469,87 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi dalam dua minggu terakhir di level USD 1.478,80. Sementara harga emas berjangka AS berada di level USD 1.474,2.

Departemen Perdagangan AS mengkonfirmasi mulai menerbitkan lisensi untuk beberapa perusahaan AS untuk memasok barang-barang yang tidak sensitif ke Huawei.

"Pengumuman itu tampaknya menjadi pemicu langsung untuk tersandungnya emas," kata Tai Wong, kepala Perdagangan Derivatif Logam Mulia dan Dasar di BMO.

"Aksi harga emas akhir-akhir ini hampir bersifat formula yaitu pasar mulai condong ke satu arah, kecewa dengan aksi harga, dan informasi utama yang berlawanan memberikan dorongan pada arah yang berlawanan," lanjut dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ancaman Donald Trump

Presiden AS Donald Trump (AP PHOTO)

Suasana di pasar lebih suram setelah Senat AS membuat marah China dengan meloloskan undang-undang yang mensyaratkan sertifikasi tahunan otonomi Hong Kong dan memperingatkan Beijing terhadap demonstran yang menekan keras.

China menuntut Amerika Serikat untuk berhenti mencampuri urusan dalam negerinya dan mengatakan akan membalas.

Presiden AS Donald Trump juga mengancam akan menaikkan tarif barang-barang China jika kesepakatan perdagangan tidak segera tercapai.

"Setiap kali ada pembicaraan tentang diskusi perdagangan, Anda melihat reaksi spontan ini (dalam emas). Saya terkejut emas tidak mendapatkan banyak dorongan (dari ekuitas yang lebih rendah). Itu harus dalam persiapan untuk risalah The Fed," lkata Phillip Streible, Ahli Strategi Komoditas Senior di RJO Futures.


Ketidakpastian Kesepakatan Dagang AS-China

Perang Dagang AS vs China

Ketidakpastian seputar kesepakatan perdagangan fase satu telah mendorong saham dunia jatuh dari puncaknya dalam 22 bulan terakhir, dengan pembukaan Wall Street yang lebih rendah.

"Perjanjian perdagangan benar-benar bisa mengancam harga emas kembali di bawah USD 1.450 hingga USD 1.400," kata Streible.

Fokus sekarang beralih soal pertemuan kebijakan terbaru The Fed. Bank sentral memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini di bulan Oktober.

"Pelaku pasar akan meneliti risalah untuk petunjuk tentang waktu langkah kebijakan moneter berikutnya oleh Fed," ungkap Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

Pejabat The Fed telah mengisyaratkan bahwa tidak akan ada pelonggaran lebih lanjut untuk saat ini, sebuah pesan yang mungkin ditegaskan kembali oleh bank sentral AS.

Sementara di tempat lain, harga perak turun 0,14 persen menjadi USD 17,11 per ounce. Sedangkan platinum naik 0,5 persen menjadi USD 914,77. Palladium naik 0,5 persen menjadi USD 1.770,92 per ounce.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya