Liputan6.com, Kudus - PB Djarum mencari berlian belum terasah pada putaran final Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019. Dengan begitu, mereka berharap lebih maksimal dalam melahirkan atlet berkualitas yang bisa membanggakan Tanah Air.
Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi memberi contoh salah satu keistimewaan yang dimiliki atlet muda. "Footwoork untuk menguasai lapangan merupakan faktor penting. Atlet yang memilki bakat alam membantu kami memangkas waktu pembinaan," katanya.
Advertisement
Fung Permadi merujuk kasus lulusan salah satu lulusan PB Djarum yakni Kevin Sanjaya. Masuk pada 2007, duet Marcus Gideon itu mulai menunjukkan prestasi pada 2017.
"Proses pembinaan itu lama, tapi bisa dikurangi. Maka kami fokus menemukan bertalenta natural," jelas Fung Permadi.
Selain itu, dia melanjutkan, PB Djarum juga mencari peserta dengan dua kualitas lain dalam peserta. Yakni kondisi fisik serta kegigihan dalam menjalani audisi dan karantina.
Kualitas Meningkat
Fung Permadi mengungkapkan, peserta Audisi Umum Bulu Tangkis 2019 memiliki peningkatan kualitas lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Dia merujuk lokasi seleksi sebagai salah satu faktor di balik itu.
Tahun ini PB Djarum menggelar audisi di Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo, dan Kudus. "Kita tahu produksi talenta bulu tangkis itu di Jawa. Tahun ini skill peserta meningkat karena mereka kebanyakan datang dari situ," ungkapnya.
Sebanyak 4.118 peserta mengikuti audisi bulu tangkis pada 2019. Sebanyak 134 anak lolos ke putaran final yang berlangsung di Kudus pada 20-22 November. Namun, satu kontestan mengundurkan diri karena cedera.
Advertisement