Beda UAS dan Gus Muwafiq saat Datang ke KPK

Tak nampak pimpinan dari lembaga antirasuah mengantar UAS saat keluar dari gedung Merah Putih.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 21 Nov 2019, 12:39 WIB
Pekerja membersihkan debu yang menempel pada tembok dan logo KPK di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (21/11). Pemerintahan Provinsi Papua mendapat skor terendah yaitu 52,91. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta Selasa, 19 November 2019, siang sekitar pukul 13.30 WIB tiba-tiba terlihat Ustaz Abdul Somad (UAS) keluar dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat keluar, UAS menyempatkan diri berfoto bersama dengan beberapa pegawai KPK.

Tak nampak pimpinan dari lembaga antirasuah mengantar UAS saat keluar dari gedung Merah Putih. Menurut UAS, kedatangan ke gedung KPK sama halnya dengan kedatangannya ke instansi lain di Tanah Air, yakni memberikan tausiah atau ceramah.

"Saya sebagai orang dai, masuk ke kantor BUMN, dinas, Kementerian, Badan Pertanahan, dan tadi pagi di Direktorat Keuangan TNI, kemudian siang ini salat zuhur (di KPK)," ujar UAS kepada awak media.

Usai salat zuhur berjamaah, UAS memberikan tausiah atau ceramah di hadapan para pegawai KPK. Menurut UAS, isi tausiahnya berkaitan dengan penguatan mental.

"Tentang integritas, bagaimana dalam Islam kita diajarkan sebesar biji sawi pun kecurangan akan dituntut di hadapan Allah," kata UAS.

Tak lama memang UAS berbincang dengan awak media. Asisten pribadinya kerap meminta awak media menyudahi perbincangan dengan UAS. Pasalnya, UAS harus segera menuju Bandara Halim Perdana Kusuma, hendak bertolak ke Sumatera Utara.

Meski terkesan terburu-buru, UAS sempat memberikan pesan kepada pimpinan KPK terpilih periode 2019-2023. UAS berharap pemberantasan tindak pidana korupsi makin matang di tangan Komjen Firli Bahuri Cs nanti.

Satu hari berselang, giliran Ahmad Muwafiq yang memberikan tausiah di Gedung KPK. Ulama yang biasa disapa Gus Muwafiq ini memberikan ceramah di hadapan para pimpinan dan puluhan pegawai KPK.

Kedatangan Gus Muwafiq sendiri sudah dikabarkan oleh tim Humas KPK. Berbeda dengan saat kedatangan UAS, tak ada pemberitahuan lebih dahulu dari tim Humas KPK.

Gus Muwafiq memberikan ceramah dalam kegiatan Silaturahmi Kebangsaan dan Doa Bersama untuk Negeri. Acara ini digelar di Gedung Penunjang KPK yang berada di belakang Gedung Merah Putih KPK.

Dalam ceramahnya, Gus Muwafiq mengangkat tema mengenai kebangsaan. Di hadapan pimpinan dan pegawai KPK, Gus Muwafiq menceritakan sejarah dunia, termasuk pengaruh budaya Yunani masuk ke Indonesia dengan berdirinya kerajaan-kerajaan.

"Mereka (orang Yunani), tahu bangsa Indonesia itu bangsa besar," kata Gus Muwafiq dalam siraman rahaninya.

Kiai Nahdlatul Ulama (NU) ini kemudian berbicara mengenai perkembangan teknologi dan peradaban. Dia mengatakan, bangsa-bangsa di dunia saat ini sedang berlomba menjadi nomor satu, dan Indonesia punya potensi jadi bangsa besar.

Menurutnya, Bhineka Tunggal Ika menjadi kekuatan utama yang cukup ampuh bagi bangsa Indonesia dalam membentengi globalisasi.

"Di Indonesia ini berbeda-beda tetapi tetap satu," kata dia..

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pertebal Keimanan

Menurut Ketua KPK Agus Rahardjo, kegiatan keagamaan dengan Gus Muwafiq ini digelar untuk memperkuat rasa kebangsaan para pegawainya.

"Tujuan kita memang ingin mempertebal rasa kebangsaan kita. KPK berdiri untuk memperkuat eksistensi NKRI," kata Agus.

Agus mengatakan, kedatangan Gus Muwafiq di KPK memang sudah direncanakan oleh pihaknya. Bahkan, kedatangan Gus Muwafiq merupakan salah satu program pimpinan KPK.

"Kalau yang hari ini memang programnya pimpinan," kata Agus.

Berbeda dengan kedatangan Gus Muwafiq, kedatangan UAS rupanya tak mendapatkan izin dari pimpinan KPK. Bahkan, menurut Agus, saat pimpinan tahu bahwa UAS akan datang, malam sebelumnya pimpinan sudah mencoba mencegah.

"Bukan mencegah kapasitas UAS, tapi kan beberapa waktu lalu pernah ada kontroversi mengenai beliau. Kami mengharapkan kalau yang khotbah di KPK itu orang yang inklusif, orang yang tidak berpihak pada aliran tertentu. Harapan kita semuanya begitu," kata Agus.

Agus mengatakan, kedatangan UAS bukan juga diundang oleh Wadah Pegawai KPK. Melainkan diundang oleh sekelompok orang di KPK yang mengatasnamakan diri dengan organisasi BAIK.

Lantaran sudah mencegah kedatangan UAS di KPK, namun tak diindahkan, Agus menyatakan akan memanggil pegawainya yang mengundang UAS.

"Ya itu nanti kepada pegawainya kita periksa," kata Agus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya