BI Ungkap 3 Alasan Konsumsi Rumah Tangga RI Tetap Kuat

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan perekonomian Indonesia tetap berdaya tahan

oleh Bawono Yadika diperbarui 21 Nov 2019, 16:19 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo memberikan penjelasan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (20/6/2019). RDG Bank Indonesia 19-20 Juni 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI7DRR sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan perekonomian Indonesia tetap berdaya tahan, meskipun sedikit melambat sejalan melemahnya perekonomian global.

Pertumbuhan PDB pada triwulan III 2019 tetap stabil dan tercatat 5,02 persen (yoy), meskipun sedikit melambat dari capaian pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 5,05 persen (yoy).

"Konsumsi rumah tangga menopang daya tahan pertumbuhan ekonomi nasional," tuturnya di Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Perry mengungkapkan, ada tiga alasan yang mendasari pihaknya yakin konsumsi rumah tangga akan terjaga dan tumbuh semakin baik kedepannya.

"Pertama didukung pertumbuhan konsumsi kelompok masyarakat pendapatan rendah, Ini tetap cukup baik sebab ada penyaluran Bansos dari pemerintah tahun ini. BI mendukung penyaluran melalui elektronifikasi bansos menyasar 14,6 juta atau dekati 40 juta penduduk," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Gubernur BI Perry Warjiyo bersiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/6/2019). Rapat memutuskan untuk mempertahankan BI7DRR sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu alasan kedua menurutnya dilihat jumlah penduduk Indonesia yang berpendapatan menengah antara USD 3-8,4 dolar per hari.

"Porsinya semakin besar dan secara keseluruhan ini menuju 61,5 persen," jelasnya.

"Ketiga kenapa konsumsi rumah tangga masih tahan? Sebab terjaganya inflasi yang rendah. Ini tidak hanya inflasi total 3,1 persen. Tapi juga inflasi volatile food yang berhasil ditekan dibawah 5 persen," tambah dia.


Suku Bunga Acuan BI Bertahan di 5 Persen

(foto: Liputan6.com)

Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan November 2019 Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan pada angka 5,00 persen.

Suku bunga Deposit Facility juga bertahan di 4,25 persen dan Lending Facility di 5,75 persen.

"Kebijakan moneter tetap akomodatif dan konsisten dengan perkiraan inflasi terkendali dalam kisaran sasarannya," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Gedung Bank Indonesia, Kamis (21/11/2019).

Perry menegaskan, kebijakan BI ini juga demi menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah resiko gejolak ekonomi global.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya