Liputan6.com, Jakarta - Staf khusus (Stafsus) baru Presiden Joko Widodo ada yang berasal dari dunia financial technology (fintech). Ia adalah Andi Taufan Garuda Putra (32), CEO Amartha.
Andi merupakan sosok yang berada di balik kesuksesan peer to peer lending PT Amartha Mikro Fintek.
Aktivitas Andi Taufan Garuda di dunia fintech, ternyata menarik perhatian Presiden Joko Widodo. Kini, Andi diangkat menjadi staf khusus Presiden Jokowi untuk meningkatkan inovasi.
Baca Juga
Advertisement
“Andi Taufan Garuda Putra, umur 32 tahun, telah meraih banyak penghargaan inovasi atas kepeduliannya terhadap sektor-sektor UMKM. Jadi CEO PT Amartha Mikro Fintek. Tugas khusus untuk mengembangkan inovasi," kata Presiden Joko Widodo saat memperkenalkan Andi Taufan di Istana, Kamis (21/11/2019).
Pihak Amartha pun menyambut positif pengangkatan ini. Mereka yakin pengalaman dan kapabilitas Andi bisa membawa kontribusi positif pada sektor ekonomi digital.
“Amartha berbangga dan mendukung sepenuhnya atas dilantiknya Taufan, pendiri dan CEO Amartha sebagai Staff Khusus Presiden. Berdasar pada pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan Taufan selama hampir 10 tahun di Amartha dan memajukan sektor UMKM, tentu dapat memberikan kontribusi, terobosan dan inovasi guna mendukung kemajuan ekonomi digital di Indonesia," ujar Chief Risk and Sustainability Officer Amartha, Aria Widyanto, dalam keterangan resminya, Kamis (21/11/2019).
Sama seperti para staf khusus lain, Andi juga lulus dari universitas dengan reputasi cemerlang. Ia memiliki gelar Sarjana Bisnis dari Institut Teknologi Bandung dan Master of Public Administration, Harvard Kennedy School.
Sebelumnya, Taufan bekerja sebagai konsultan bisnis untuk IBM Global Business Services selama hampir dua tahun.
Kemudian dia keluar dari pekerjaan dan mendirikan startup Amartha, yang bergelut pada pembiayaan. Fintech memberikan akses keuangan kepada masyarakat
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Jokowi Tak Asal-asalan Pilih Milenial Jadi Staf Khusus Presiden
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan tujuh staf khusus presiden baru. Dia menyatakan, persiapan pemilihan staf khusus presiden khususnya dari kalangan anak muda ini dilakukan sejak lama.
"Coba ditanyakan nanti ke beliau beliau ini, sudah berapa tahun saya bicara ke mereka dan kemudian sudah berapa bulan saya ajak bicara dalam rangka mempersiapkan ini," kata Jokowi didampingi tujuh staf khusus presiden di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (21/11/2019).
"Tidak pernah saya dadakan, tidak pernah. Prosesnya berapa lama tanyakan ke beliau," Jokowi menegaskan.
Jokowi mengatakan, ketujuh staf khusus presiden dari kalangan milenial itu akan menjadi teman diskusinya.
"Akan jadi teman diskusi saya, harian, mingguan, bulanan, memberikan gagasan segar yang inovatif, sehingga kita bisa mencari cara baru, cara cara yang out of the box, yang melompat untuk kejar kemajuan negara kita," kata Jokowi.
Dia juga meminta staf khusus presiden yang baru, bisa menjadi jembatan komunikasi ke anak-anak muda, santri muda, hingga diaspora yang tersebar di berbagai tempat.
Advertisement
7 Nama
Ada tujuh nama staf khusus baru yang diperkenalkan Jokowi ke publik.
Jokowi mengajak ketujuh staf khusus baru dan diperkenalkan satu-satu ke publik.
Saya ingin mengenalkan staf khusus presiden yang baru, yang tugas khususnya nanti adalah mengembangkan inovasi-inovasi di segala bidang. Di sini segera kita lihat anak-anak muda semuanya," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Berikut nama tujuh nama staf khusus baru Jokowi:
1. Adamas Belva Syah Devara - Pendiri Ruang Guru
2. Putri Indahsari Tanjung - CEO dan Founder Creativereuneur
3. Andi Taufan Garuda Putra - Pendiri Lembaga Peer to Peer Lending bernama Amartha
4. Ayu Kartika Dewi - Perumus Gerakan Sabang Merauke
5. Gracia Billy Mambrasar - Pendiri Yayasan Kitong Bisa. Lulusan Oxford
6. Angkie Yudistia - Pendiri Thisable Enterprise
7. Aminuddin Maruf - Aktivis Kepemudaan Mahasiswa, mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII)