Liputan6.com, Kudus - PB Djarum memperhatikan benar asupan gizi bagi penghuni asrama. Di antara berbagai menu yang disediakan, sop buntut menjadi menu favorit atlet cilik.
Dr Ruth Ratna Widjaja M.kes, ahli gizi yang bekerja di Asrama PB Djarum mengungkapkan, sop buntut bisa disajikan dua minggu sekali karena banyaknya permintaan dari atlet.
Advertisement
“Kami menerapkan variasi dalam menentukan menu agar anak-anak tidak bosan. Namun khusus sop buntut berbeda. Apalagi sop buntut masakan koki di sini enak,” ungkapnya.
Dr Ruth sudah bekerja sejak Asrama PB Djarum beroperasi pada 2006. Kandungan kalori jadi perhatian utamanya dalam menyusun menu.
“Saya menyesuaikan seusai cabang olahraga. Kalori yang dibutuhkan untuk sepak bola tentu berbeda,” katanya.
“Yang terpenting gizi anak seimbang dan terpenuhi, mencakup kabrohidrat, protein hewani dan nabati, dan sayur,” sambung dr Ruth.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tantangan Menghadapi Anak
Dr Ruth kemudian memantau perkembangan fisik tiap atlet per bulan dengan melihat tinggi dan berat badan. Menghadapi anak-anak, dia sadar tantangan yang dimilikinya. Namun, dr Ruth mencoba mengatasi.
“Tidak bisa menghindari, anak-anak juga sering belanja makanan di luar pesan lewat aplikasi. Tapi saya berusaha menyeimbangkan,” kata dr Ruth.
“Makanan cepat saji contohnya. Kami mengolah sendiri bahan untuk menyediakannya karena tidak mau menggunakan msg. Makanan yang digoreng juga sebisa mungkin dihindari,” tuturnya.
Advertisement