PSI Usul Masa Jabatan Presiden Jadi 7 Tahun tapi Satu Periode

Menurut PSI, masa kepemimpinan perlu diperpanjang agar tiap presiden punya waktu cukup mewujudkan programnya.

oleh Muhammad Ali diperbarui 22 Nov 2019, 05:20 WIB
Baca kicauan Tsamara Amany bikin kamu jadi paham sama dunia politik. (Foto: Instagram/@tsamaradki)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengusulkan ide tujuh tahun masa kepresidenan. Namun hal itu hanya dibatasi dengan satu periode.

“Jika hanya satu periode, setiap presiden akan bekerja semaksimal mungkin, fokus bekerja buat rakyat dan tak memikirkan pemilu berikutnya,” kata Ketua DPP PSI Tsamara dalam keterangan pers, Kamis (21/11/2019).

Masa jabatan satu periode akan membuat presiden, tambah Tsamara, terlepas dari tekanan politik jangka pendek, lebih fokus untuk melahirkan kebijakan terbaik. Politik akan terbebas dari pragmatisme.

Menurut Tsamara, masa kepemimpinan perlu diperpanjang sampai tujuh tahun agar tiap presiden punya waktu cukup untuk mewujudkan program-program kerjanya.

“Selanjutnya, satu periode ini akan menghilangkan konsep petahana dalam pemilihan presiden. Maka tak ada lagi kecurigaan bahwa petahana memanfaatkan kedudukannya untuk kembali menang pemilu,” kata Tsamara.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Hemat Biaya

Dalam pengamatan PSI, pada format 2 x 5 tahun pun, yang efektif cuma tujuh atau delapan tahun.

“Dua atau tiga tahun sisanya biasa dipakai untuk penyesuaian awal periode dan kampanye pemilu berikut,” kata Tsamara.

Terakhir, pungkas Tsamara, pemilu tiap tujuh tahun jelas akan menghemat biaya. Jika biasanya tiap lima tahun ada pemilu, kelak hanya akan terjadi tiap tujuh tahun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya