Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran pejabat eselon I Kementerian BUMN. Sebanyak tujuh deputi dan satu sekretaris utama dimutasi telah serentak dan jabatan tersebut saat ini diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt).
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani bilang gebrakan Erick Thohir sejalan dengan tuntutan usaha di level internasional.
"Negara-negara maju semakin banyak menyoroti dengan negatif kondisi persaingan usaha yang dianggap tidak sehat dan tidak fair antara BUMN dengan perusahaan pada umumnya," tuturnya kepada Liputan6.com, Kamis (21/11/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dia bercerita, peran BUMN di negara berkembang banyak dipermasalahkan oleh negara maju karena intervensi kepentingan politik-ekonomi pemerintah yang terlalu kental.
"Sehingga menciptakan persaingan usaha yang tidak seimbang dengan perusahaan pada umumnya. Karena tingginya kepentingan politik-ekonomi tersebut juga, management usaha BUMN kerap dianggap nature kerjanya banyak terpengaruh birokrasi pemerintah (semi-birokrasi)," tegasnya.
Sebab itu sebagai pengusaha, pihaknya menyambut positif aksi perombakan besar-besaran yang dilakukan Erick Thohir di kementerianya.
"Kami rasa tidak ada salahnya kita membenahi BUMN kita dari sekarang agar ketika ada tuntutan-tuntutan seperti itu dari negara lain di masa mendatang, kita bisa menghadapi dengan baik tanpa terlalu mengganggu kepentingan nasional kita," paparnya.
"Ini juga positif untuk menghindari berbagai tuduhan kepada Indonesia terkait persaingan usaha dengan BUMN," tambahnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Erick Thohir Diminta Buka-bukaan ke Publik Soal Gebrakannya
Direktur Riset Center of Reform on Economic (CORE) Piter Abdullah menilai, kebijakan Menteri BUMN Erick Thohir yang merombak susunan di tubuh kementerian masih belum memiliki kejelasan.
"Belum bisa ditebak, semuanya masih dalam proses. Pak Erick Thohir sendiri belum menyampaikan apa rencananya sehingga kita belum bisa menganalisis kesesuaian arah strategi dan langkah-langkah yang sudah diambil" ujar dia kepada Liputan6.com, Kamis (21/11/2019).
Oleh karenanya, Piter belum berani berkomentar lebih banyak apakah upaya tersebut efektif atau tidak. "Jadi terlalu spekulatif untuk menilai dampaknya seperti apa," sambungnya.
Namun, ia meminta kepada Erick Thohir untuk bisa memulai transparansi kepada publik, mau dibawa ke mana Kementerian BUMN di bawah komandonya.
"Setidaknya dengan menyampaikan penilaian beliau atas kondisi BUMN saat ini mau dibawa kemana, strateginya bagaimana, dan apa yang dibutuhkan. Dengan demikian kita bisa paham mengapa beliau membawa tokoh-tokoh seperti Ahok dan lain-lain," imbuhnya.
Advertisement
Dinilai Wajar
Seperti diketahui, Erick Thohir banyak membuat gebrakan dengan mencopot seluruh deputi dan sekretaris menteri pada Kementerian BUMN.
Selain itu, ia juga memangkas jumlah Eselon I di tubuh kementerian, dari 7 deputi menjadi 3 saja.
Menyikapi hal tersebut, Piter menganggap kebijakan tersebut wajar. Dia coba membandingkannya dengan kasus pemecatan Mauricio Pocchetino sebagai pelatih Tottenham Hotspurs yang digantikan oleh Jose Mourinho, yang kemudian turut membawa orang kepercayaannya.
"Tapi yang jelas pemangkasan itu adalah wajar. Pocchetino dipecat jadi manajer Spurs, semua tim pelatihnya ikut diganti. Jose Mourinho sebagai manajer pengganti pasti membawa tim pelatihnya sendiri agar ada kekompakan tim," tukas Piter.