Alissa Wahid Dukung Menko Muhadjir soal Bimbingan Pranikah

Alissa Wahid  mendukung wacana Menko PMK Muhadjir Effendy tentang bimbingan pranikah untuk calon pengantin.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 22 Nov 2019, 15:00 WIB
Audiensi, Selasa (19/11/2019), Anggota Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin Kementerian Agama (Bimwin Catin Kemenag) Alissa Wahid mendukung wacana Menko PMK Muhadjir Effendy soal bimbingan pranikah kepada calon pengantin. (Dok Humas Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

Liputan6.com, Jakarta Anggota Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin Kementerian Agama (Bimwin Catin Kemenag) Alissa Wahid  sangat mendukung wacana Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy tentang kehadiran bimbingan pranikah. Bimbingan pranikah ini ditujukan bagi para calon pengantin.  

Saat bertemu Muhadjir dalam audiensi pada Selasa (19/11/2019), Alissa mengapresiasi wacana menyempurnakan dan memperkuat program bimbingan pranikah. Hal ini sebagai langkah peningkatan kualitas bimbingan pranikah.  

“Jujur saja, selama ini isu keluarga belum sentral jadi kebijakan pemerintah. Kami sudah lama menanti kebijakan pemerintah dalam memberikan bimbingan pranikah kepada calon pengantin," kata Alissa sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Jumat (22/11/2019).  

Alissa memimpin tim penyusun modul bimbingan perkawinan untuk calon pengantin Kementerian Agama. Ia ingin masyarakat dapat mengikuti bimbingan pembekalan pranikah sebelum memulai bahtera kehidupan yang baru.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Revitalisasi Kursus Calon Pengantin

Audiensi, Selasa (19/11/2019), Anggota Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin Kementerian Agama (Bimwin Catin Kemenag) Alissa Wahid mendukung wacana Menko PMK Muhadjir Effendy soal bimbingan pranikah kepada calon pengantin. (Dok Humas Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

Sejak tahun 2016, Alissa menerangkan, Kementerian Agama punya rencana ingin merevitalisasi kursus calon pengantin yang ada. Selama ini, kursus calon pengantin yang berlangsung menjadi pertanyaan, apakah sudah mampu menjawab tantangan zaman menciptakan generasi emas di masa depan.

"Merujuk pada pengalaman gereja katolik yang membekali calon pengantin, para praktisi keluarga dan hukum Islam mulai mendesain bimbingan perkawinan. Kecakapan hidup berkeluarga menjadi salah satu poin dalam bimbingan perkawinan," terangnya.

"Di sisi lain, Kantor Urusan Agama (KUA) selama ini hanya menyelenggarakan pernikahan saja, tidak ada pembekalan bagi calon pengantin. Kita tentu prihatin, pada saat yang sama terjadi 1.100 perceraian setiap harinya." 

Materi menjaga kesehatan reproduksi keluarga dan menyiapkan generasi yang berkualitas pun diperlukan bagi para calon pengantin. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya