Liputan6.com, Jakarta - Hasil Survei Pantauan Harga (SPH) yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) minggu ketiga November menunjukan angka inflasi sebesar 0,18 persen. Sementara secara tahunan telah mencapai 3,04 persen.
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyebutkan penyumbang inflasi terbesar adalah bawang merah. Disusul oleh beberapa komoditi lainnya.
“Penyumbang inflasi bawang merah 0,08 persen, daging ayam ras 0,05 persen dan beberapa komoditi lain” kata dia saat ditemui di Mesjid BI, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Sementara itu, ada juga beberapa komoditi lain yang justru mengalami deflasi. Yaitu beberapa jenis cabai.
Baca Juga
Advertisement
“Deflasi yaitu cabe merah 0,07 persen, cabai rawit 0,02 persen,” ujarnya.
Secara kesuluruhan Perry menegaskan inflasi masih berada dalam kisaran yang terjaga dan dalam range target.
“Inflasi sampai dengan November masih rendah dan terkendali,” ujarnya.
Namun, dia mengingatkan sesuai pola musiman inflasi di akhri tahun pasti akan meninggi dibanding bulan-bulan sebelumnya.
“Biasanya desember sesuai pola musiman karena akhir tahun hari besar keagamaan agak naik, sekali lagi kalo ada kenaikan inflasi November desember itu sesuai pola musiman, BI masih meyakini tetap rendah terkendali,” tutupnya.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BPS Catat Inflasi Oktober Capai 0,02 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Oktober 2019 terjadi inflasi sebesar 0,02 persen. Sementara inflasi tahun kalender dari Januari-Oktober 2019 sebesar 2,22 persen, sementara inflasi tahun ke tahun sebesar 3,13 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan berbagai komoditas secara umum menunjukkan kenaikan tipis sepanjang Oktober 2019. Sebagian besar komoditas yang menunjukkan kenaikan yakni di antaranya cabai rawit.
"Perkembangan harga berbagai komoditas pada Oktober 2019 mengalami kenaikan tipis sekali. Hasil pemantauan BPS di 82 kota inflasi di Oktober 2019 inflasi sebesar 0,02 persen," ujar Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
BACA JUGA
Dari 82 kota di Indonesia, 43 kota mengalami inflasi sementara 39 kota mengalami deflasi. Adapun inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,22 persen, sementara inflasi terendah terjadi di 3 wilayah yakni Pematangsiantar, Tual, dan Ternate 0,01 persen.
"Ada dua komoditas di Manado salah satunya cabe rawit. Dua komoditas pada bulan ini inflasi tertinggi ada di Manado," imbuhnya.
Sementara itu deflasi tertinggi terjadi di Balikpapan sebesar -0,69 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Palopo sebesar -0,01 persen.
Adapun capaian inflasi pada September masih berada di bawah target yang ditetapkan oleh pemerintah dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar 3,5 persen. BPS berharap kondisi yang sama akan terjadi hingga akhir tahun.
"Deflasi tersebut masih berada di bawah target pemerintah. Dengan angka ini infasi terkendali tinggal 2 bulan lagi target inflasi tercapai," jelasnya.
Advertisement