Liputan6.com, Padang - Jika Gunung Semeru memiliki Ranu Kumbolo, Gunung Singgalang di Sumatera Barat juga punya Telaga Dewi. Keindahannya tidak kalah eksotis.
Berada di ketinggian 2.877 meter di atas permukaan laut (Mdpl), Telaga Dewi akan memikat hati pendaki yang memandangnya. Di sekeliling telaga ditumbuhi pepohonan yang unik menambah eksotisme Telaga Dewi.
Telaga Dewi berada di puncak Gunung Singgalang, bagi pendaki lokal mendaki gunung satu ini cukup menguji adrenalin. Jalur pendakian utama gunung singgalang adalah via Pandai Sikek. Para pendaki biasanya berhenti di Pasar Koto baru atau 10 kilometer dari Kota Padang Panjang.
Dari sini pendaki bisa berjalan atau naik kendaraan umum sejauh dua kilometer hingga ke posko pendakian, yang terletak di desa Tanjuang, Kenagarian pandai Sikek.
Baca Juga
Advertisement
Dari posko pendakian, pendaki masih bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun empat hingga ke pos pemberhentian berikutnya. Penduduk setempat menyebutnya lokasi pemancar stasiun RCTI/TVRI, yang berjarak kurang lebih empat kilometer dari posko pendakian.
Jalurnya yang terus menanjak dan lembab menjadi tantangan tersendiri. Butuh waktu hingga tujuh jam mendaki Gunung singgalang sesuai kondisi di lapangan.
Sesampainya di Telaga Dewi, seluruh lelah akan terbayar tuntas. Tiap sudut telaga nampak sangat memukau. Secara keseluruhan indah dan hening.
Air telaga nampak berwarna sedikit kecoklatan. Namun ketika cuaca cerah permukaan telaga nampak berwarna biru, karena pantulan warna langit.
Bagi yang membutuhkan tempat yang tenang dan sunyi dan hobi bertualang, Telaga Dewi bisa menjadi jawabannya. Telaga ini cocok sebagai tempat berlibur alternatif yang memberikan kenyamanan hati dan ketenangan pikiran.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Secangkir Kopi dan Eksotisme Telaga Saat Berkabut
Di pagi yang dingin ditemani secangkir minunam hangat, sambil bersantai di tepian telaga, akan memberi pengalaman yang luar biasa dan pastinya sangat membahagiakan. Biasanya suasana akan cukup hangat ketika saling menyapa antar sesama pendaki.
Salah seorang pendaki yang berasal dari Pasaman Barat, Hafni (25) mengatakan pemandangan Telaga Dewi tidak akan bisa didapatkan di tempat lain.
"Apalagi saat pagi tiba, ini sangat eksotis dan menenangkan," kata dia yang aktif mendaki sejak 2013 itu.
Gunung Singgalang terkenal dengan kondisi suhu yang lembab dan dingin, sewaktu-waktu saat cuaca cerah, kabut bisa datang dan menyelimuti area Telaga Dewi.
Jangan khawatir, saat kabut eksotisme Telaga Dewi semakin memukau. Suhu yang dingin dan diselimuti kabut akan memberikan sensasi lain dari telaga ini.
"Jangan lupa siapkan jaket tebal ya agar saat kabut datang kita tetap bisa duduk di luar tenda sambil menikmati keheningan Telaga Dewi," ujar Hafni.
Telaga Dewi cukup ampuh memberikan ketenangan setelah rutinitas sehari-hari terutama bagi pecinta petualangan. Pendaki Gunung Singgalang tidak hanya berasal dari Sumatera Barat, namun juga provinsi lain seperti Riau, Jambi, Bengkulu bahkan dari Jawa.
"Pendakian akan ramai saat hari libur akhir pekan atau hari libur nasional lainnya, misalkan pada malam pergantian tahun, biasanya area camping di sekitar telaga akan penuh," tambah Hafni.
Advertisement