Liputan6.com, Jakarta - Fashion show Victoria's Secret tahun ini secara resmi dibatalkan. Kabar ini dikonfirmasi oleh perusahaan yang menaungi brand asal Amerika ini, L Brands, pada Kamis, 21 November 2019.
"Kami pikir penting untuk mengembangkan pemasaran Victoria's Secret," kata Stuart Burgdoerfer, Chief Financial Officer L Brands, dilansir CNN, Jumat, 22 November 2019.
Baca Juga
Advertisement
Fashion show ini pertama kali digelar pada 1995 silam. Namun sayang, peragaan busana tahun lalu turun ke rating terendah sejak awal kemunculannya.
"Adalah bagian yang sangat penting dari pengembangan brand bisnis ini dan aspek penting dari brand dan pencapaian pemasaran yang baik," tambahnya.
Stuart menambahkan, pihaknya mencari tahu cara memajukan brand positioning dan menyampaikannya kepada pelanggan dengan cara terbaik.
Peragaan busana Victoria's Secret telah menimbulkan kontroversi dalam beberapa tahun terakhir dengan publikasi dari Cosmopolitan hingga The Guardian yang menyebut show ini seksis dan anti-feminis.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sempat Tuai Kontroversi
Setahun lalu, CEO brand pakaian dalam Third Love menulis surat terbuka karena salah satu eksekutif top Victoria's Secret berkomentar merendahkan perempuan.
Hal tersebut menanggapi wawancara pada 2018, di mana Ed Razek yang saat itu sebagai chief marketing officer L Brands menyebut ia tidak berpikir brand ini harus menghadirkan transeksual dalam show.
"Kenapa tidak? Karena pertunjukan ini adalah fantasi. Show ini adalah hiburan spesial selama 42 menit," kata Ed kepada Vogue. Ia lantas meminta maaf atas komentar itu dan memilih hengkang awal 2019.
Penjualan Victoria's Secret pun diketahui menurun. Brand ini kehilangan pelanggan dari pesaing seperti Target, American Eagle, dan startup pakaian dalam lainnya.
Advertisement