Liputan6.com, Kudus- Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi mencurahkan isi hati selama menjalani Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis. Dia mengaku kerap enggan tampil untuk mengumumkan hasil eliminasi.
Pasalnya, Fung Permadi harus menunda impian atlet cilik masuk PB Djarum.
Advertisement
“Rasanya tidak tega mengumumkan peserta yang lolos di setiap tahap eliminasi. Apalagi pesan saya cenderung sama yakni agar mereka yang tidak terpilih terus berjuang,” ungkap sosok berusia 51 tahun tersebut.
Terdapat dua eliminasi pada siang dan malam di hari kedua putaran final audisi umum, Kamis (21/11/2019). Fung Permadi hanya naik panggung untuk memberi semangat bagi yang tidak terpilih, serta mengucapkan selamat untuk yang melaju ke proses selanjutnya, di kesempatan pertama.
Fung Permadi sadar ini merupakan bagian dari pekerjaannya. Untuk itu dia meminta pengertian orang tua atlet yang mengikuti audisi.
“Jangan menyalahkan dan memarahi anak, salahkan PB Djarum yang belum melihat potensi mereka,” ungkapnya.
Argumen Pelatih
Dalam proses seleksi, Fung Permadi mengungkapkan, tiap pelatih memiliki argumen masing-masing dalam memilih peserta yang ingin diloloskan. Mereka kemudian berdiskusi di forum sebelum menentukan atlet cilik yang melaju ke tahap seleksi berikutnya.
“Kami mendengarkan mengapa satu pelatih memilih atlet A. Kalau dasarnya kuat tentu kami dengarkan,” ungkap Fung Permadi.
Advertisement
Tersisa 71 Atlet
Putaran final Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 menyisakan 71 atlet. Tim pelatih PB Djarum melakukan seleksi terakhir, Jumat (22/11/2019), untuk menentukan mereka yang masuk tahap karantina.
Peserta kemudian menjalani proses itu pada 23-29 November sebelum tim pelatih menentukan siapa yang mendapat beasiswa dan masuk PB Djarum.