Liputan6.com, Gianyar- Persita Tangerang akhirnya berhasil memenuhi harapan tembus ke Liga 1 musim depan. Kepastian ini didapatkan usai Persita kalah Sriwijaya FC 3-2 lewat adu penalti pada semifinal Liga 2 yang berlangsung di stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (22/11/2019).
Persita vs Sriwijaya FC harus ditentukan lewat adu penalti usai kedua tim bermain 0-0 hingga babak perpanjangan waktu. Kiper Persita, Annas Fitranto menunjukkan kualitasnya dengan sukses menghalau dua penendang pertama dari Sriwijaya.
Advertisement
Sedangkan dua penendang pertama Persita yakni Diego dan Adit sukses mencetak gol. Asri Akbar, penendang ketiga gagal membobol gawang SFC, tapi Amarzukih sukses mencetak gol. Kegagalan Asri dibalas dengan gagalnya penendang terakhir Sriwijaya yang tendangannya melebar dari gawang Annas. Hasilnya, Persita unggul 3-2 dari Sriwijaya FC.
Selain lolos ke Liga 1, Persita juga akan tampil di final Liga 2 melawan Persik Kediri yang di pertandingan lain kalahkan Persiraja Banda Aceh. Duel final Liga 2 bakal digelar pada 25 November mendatang.
Pelatih Persita, Widodo Cahyono Putro menyambut gembira kelolosan tim asuhannya. Meski dia sendiri sedang dirundung duka karena kakak perempuannya tutup usia.
"Kami sangat berterima kasih kepada semua pemain yang sudah bekerja keras. Staff kami, kepelatihan, media, masseur, kitman, yang lain, manajemen terutama Persita yang telah memperhatikan kami dari awal terbentuknya tim ini hingga petang ini dan tentu supporter kami yang tidak lelah berhenti men-support kami," ujar Widodo seperti rilis yang diterima media.
"Di satu sisi saya pribadi senang tapi di satu sisi saya sedih karena tadi siang saya ditinggal kakak saya yang nomor empat perempuan. Jadi mugkin habis pertandingan besok pagi saya menuju ke Wonosobo," katanya.
Soal Adu Penalti
Harus menuai kemenangan usai drama penalti, Widodo mengaku tak pernah menyangsikan kemampuan anak didiknya mengeksekusi penalti. Meski begitu, ia sempat mengaku bahwa pergantian pemain cedera di babak pertama memang diluar rencana strategi.
"Ya memang cedera itu kan di luar perkiraan kita. Jadi dua pemain di babak pertama cedera sehingga saya berpikir keras dengan tim pelatih, siapa yang harus diganti. Karena kita sudah punya plan A punya plan B tapi tidak terkait dengan pergantian di babak pertama," ujarnya.
"Tadi berpikir keras kita akhirnya tadi kita dorong full back kanan, kita masukkan Asri supaya kita mendominasi di penguasaan bolanya. Dan tadi memang ada beberapa peluang tapi sayang tidak terjadi gol. Inilah sepak bola dan kita dapat kemenangan dalam adu penalti.
"Kami sudah biasa setelah latihan dari awal dibentuknya tim ini, ada penalti. Kami sudah terbiasa dengan itu dan ini hasilnya, Setiap habis latihan ada beberapa pemain yang disuruh menendang penalti dari awal terbentuknya tim ini. Jadi dari segi psikis menendang mereka sudah siap," kata Widodo, menambahkan.
Sementara itu, Egi Melgiansyah selaku perwakilan pemain dan Kapten Tim pun mengaku lega karena bisa mengantarkan timnya lolos ke Liga 1. “Alhamdulilah. Udah enggak bisa diungkapkan lagi. Mungkin ini kekecewaan kita tahun kemarin, alhamdulilah tahun ini kita bisa masuk ke Liga 1," ujarnya.
Advertisement