Pembalap perempuan pertama Arab Saudi, Reema al-Juffali, berbicara dalam wawancara dengan AFP di Diriyah, Riyadh, 20 November 2019. Reema akan tampil dalam ajang balap mobil listrik di Diriyah, setahun setelah pemerintah mencabut larangan bagi kaum hawa duduk di balik kemudi. (FAYEZ NURELDINE/AFP)
Pembalap perempuan pertama Arab Saudi, Reema al-Juffali, berada dalam mobilnya selama wawancara dengan AFP di Diriyah, Riyadh, 20 November 2019. Perempuan 27 tahun itu berlaga pada pekan ini dalam ajang Jaguar I-PACE eTROPHY, ajang balap mobil listrik di dekat ibu kota Riyadh. (FAYEZ NURELDINE/AFP)
Pembalap perempuan pertama Arab Saudi, Reema al-Juffali, berpose di depan mobilnya selama wawancara dengan AFP di Diriyah, Riyadh, 20 November 2019. Perempuan asal Jeddah itu akan berpartisipasi sebagai peserta tamu dan bersaing dengan pembalap profesional dari luar Saudi. (FAYEZ NURELDINE/AFP)
Pembalap perempuan pertama Arab Saudi, Reema al-Juffali, berada dalam mobilnya selama wawancara dengan AFP di Diriyah, Riyadh, 20 November 2019. Tak hanya menjadi pembalap, Reema juga dikabarkan sudah menyelesaikan kuliahnya di Northeastern University di Boston. (FAYEZ NURELDINE/AFP)
Pembalap perempuan pertama Arab Saudi, Reema al-Juffali, mengenakan helm di depan mobilnya selama wawancara dengan AFP di Diriyah, Riyadh, 20 November 2019. Reema termasuk salah satu dari tiga wanita yang mempunyai lisensi balap Gulf Cooperation Council. (FAYEZ NURELDINE/AFP)
Pembalap perempuan pertama Arab Saudi, Reema al-Juffali, selama wawancara dengan AFP di Diriyah, Riyadh, 20 November 2019. Reema yang pertama kali balapan dalam TRD 86 Cup di Yas Marina pada 2019 itu ingin meneruskan kariernya di F4 British Championship sejak April 2019. (FAYEZ NURELDINE/AFP)
