Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Indonesian Political Opinion (IPO) menyatakan bahwa 62 persen masyarakat Indonesia optimistis keterlibatan kaum muda di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf berdampak positif. Namun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meragukan hasil tersebut.
Juru bicara PKS, Muhammad Kholid menilai, angka 62 persen bagi Jokowi bukan angka ideal sebagai presiden dua periode.
Advertisement
"Saya apresiasi tentu harus punya confidence. Tapi justru ini warning bagi Jokowi, karena banyak kekecewaan," kata Kholid, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).
Ia mengatakan, persentase itu tidak jauh dari hasil Pemilihan Presiden 2019. Seharusnya, Jokowi perlu mencermati persentase publik yang pesimistis keterlibatan kaum muda di pemerintahan.
Dari hasil survei IPO pada November 2019, 62 persen publik optimistis adanya kaum muda di pemerintah berdampak positif, 23 persen mengatakan sebaliknya, dan 9 persen menjawab ragu-ragu.
Menurutnya, milenial masih kecewa dengan terobosan ekonomi dan penegakan hukum di era Jokowi sebelumnya. Bukannya berbenah, Kholid menuding Jokowi hanya melakukan political accommodation. Dia juga menyebutnya big coalition.
"Yang terjadi saat ini big coalition, tidak menjawab esensi tantangan ekonomi, penegakan hukum. Ada paradoks di sini, Jokowi bilang kita harus cepat, lari cepat, tapi yang terjadi tambun, tidak lincah, itu catatan penting," kata Kholid memungkasi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
7 Stafsus Milenial Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak tujuh staf khusus baru untuk diperkenalkan satu-satu ke publik. Ketujuh stafsus Jokowi tersebut berasal dari generasi milenial.
"Saya ingin mengenalkan staf khusus presiden yang baru, yang tugas khususnya nanti adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang. Di sini segera kita lihat anak-anak muda semuanya," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019).
Berikut nama tujuh nama staf khusus baru Jokowi:
1. Adamas Belva Syah Devara - Pendiri Ruang Guru
2. Putri Indahsari Tanjung - CEO dan Founder Creativereuneur
3. Andi Taufan Garuda Putra - Pendiri Lembaga Peer to Peer Lending bernama Amartha
4. Ayu Kartika Dewi - Perumus Gerakan Sabang Merauke
5. Gracia Billy Mambrasar - Pendiri Yayasan Kitong Bisa. Lulusan Oxford
6. Angkie Yudistia - Pendiri Thisable Enterprise
7. Aminuddin Maruf - Aktivis Kepemudaan Mahasiswa, mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII)
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com
Advertisement