Patut dicontoh, Maskapai AS Punya Pramugari Berbahasa Isyarat

Maskapai AS ini punya pramugari berbahasa isyarat untuk membantu penumpang dengan disabilitas tertentu.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Nov 2019, 11:43 WIB
Delta Airlines (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Semakin banyak inovasi dalam dunia penerbangan, khususnya untuk kaum disabilitas. Maskapai penerbangan di Amerika Serikat memiliki pramugari berbahasa isyarat untuk penumpang tunawicara.

Dilansir dari travelandleisure.com, Sabtu (23/11/2019), salah satunya maskapai Delta Airlines. Nantinya, para kru kabin akan diberikan pin sebagai tanda bahwa mereka dapat membantu tunawicara untuk berkomuniasi dalam penerbangan.

Hal ini bertujuan agar Delta Airlines menjadi maskapai As pertama yang secara resmi menawarkan bahasa isyarat dan juga sebagai usaha untuk mendekatkan diri kepada pelanggan secara personal.

"Misi kami adalah menghubungkan dunia, yang dimulai dengan membuat perjalanan lebih mudah bagi semua orang. Ini adalah langkah kecil dalam perjalanan kami, tetapi perubahan kuat saat kami berupaya menajdikan dunia tempat yang lebih kecil dan lebih inklusif," kata CEO Delta Airlines, Ed Bastian.

Selain itu, pin ini tidak hanya diperuntukkan bagi kru kabin yang dapat berbahasa isyarat. Tetapi juga para kru yang memiliki keahlian bahasa di luar bahasa Inggris yang ada di dunia.

Misi ini merupakan salah satu upaya dari saran penumpang Delta dan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang kesetaraan disabilitas.

Pramugari akan membantu penumpang mulai dari sebelum berangkat, dalam penerbangan hingga sampai tujuan. Seperti awal bulan Juli lalu seorang pramugari Delta menuliskan intruksi keselamatan untuk penumpang tunarungu dan pergi sendirian.

Tahun lalu pun seorang anak berusia 15 tahun membantu kru Alaska Airlines berkomunikasi dengan seorang penumpang tunawicara dan tunarungu.


Starbucks

Ilustrasi Starback

 

Bukan hanya Delta Airlines yang memiliki layanan dengan bahasa isyarat, Starbucks juga membuka gerai kopinya dengan barista berkemampuan serupa --American Sign Language. Kedai itu berlokasi di Gallaudet University, Washington, satu-satunya universitas seni liberal di dunia untuk penyandang tunarungu.

Melansir CNN, sabtu (23/11/2019), Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan 23 September 2018 sebagai Hari Bahasa Isyarat Internasional.

Sejak itu, peringatan kerap dilakukan pada tenggal tersebut. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa isyarat dalam realisasi penuh hak asasi manusia dari orang-orang tuli.

Diperkirakan ada 300 bahasa isyarat di seluruh dunia.

 

Reporter : Yuliasna

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya