KKP Targetkan Ekspor Perikanan Capai USD 6 Miliar di 2020

Ada lima komoditas utama ekspor Indonesia yang sejauh ini masih menjadi andalan pemerintah.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Nov 2019, 15:00 WIB
Nelayan memindahkan ikan laut hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (26/10). Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ekspor perikanan naik 7,21 persen dibanding periode yang sama tahun 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan ekspor di sektor perikanan pada 2020 sebesar USD 6 miliar. Angka ini meningkat dari target ekspor ikan pada tahun ini yang mencapai USD 5,5 miliar.

"Tahun depan targetnya USD 6 miliar. Muah-mudahan bisa tercapai," ujar Direktur Pemasaran KKP, Machmud di Jakarta, Minggu (24/11/2019).

Machmud mengatakan, ada lima komoditas utama ekspor Indonesia yang sejauh ini masih menjadi andalan pemerintah. Diantaranya adalah udang, ikan tuna cangkalang, rajungan kepiting, cumi sotong gurita, dan rumput laut.

"Itu punya kita semua. Share kita juga udah lumayan bagus di dunia," ujarnya.

Adapun negara tujuan ekspor utama tetap berada di Amerika Serikat (AS), Uni Eropa dan Jepang. Namun dari ketiga negara tersebut diakuinya secara pertumbuhan masih stagnan. Dirinya pun membuka peluang untuk membuka pasar-pasar baru di 2020.

"Tapi kita akan buka pasar-pasar baru, seperti Tiongkok, Timur Tengah, Afrika. Itu yg pertumbuhan penduduknya tinggi ada yang 2 persen. Itu ada peluang pasar kita di sana," jelas dia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Pesaing Ketat

Suasana aktivitas pedagang ikan di Pelelangan ikan Muara Baru, Jakarta, Sabtu (6/7/2019). Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, selama semester I-2019 nilai ekspor produk perikanan Indonesia mencapai Rp40 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di samping itu, Machmud mengakui kinerja ekspor Indonesia di negara-negara Asia masih mendapatkan persaingan cukup ketat. Diantaranya ada Thailand, Vietnam, dan Filipina. Menurutnya ketiga negara tersebut memang menjadi negara produsen ikan.

"Makanya Jokowi menekankan ke budidaya. Karena budidaya adalah raksasa yang tidur," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya