Liputan6.com, Jakarta - WIR Group kembali menggelar Disrupto 2019 yakni Pameran Teknologi yang bertemakan The Future of Humanity di Plaza Indonesia.
Di acara terakhirnya pada hari ini, Disrupto ternyata masih mencuri perhatian setiap peserta yang hadir. Ada banyak kelas atau sesi yang ditawarkan, setiap peserta dapat memilih sesuai preferensi mereka.
Milenials atau anak muda juga semangat menghadiri setiap sesi untuk hari ini. Terpantau, sejumlah sesi hari ini terlihat penuh di setiap kursinya.
Salah satu diskusi yang menarik sore hari ini ialah kelas The Economic Viability of Sustainability yakni Furhat Robot yang hadir sebagai pembicara. Furhat, mampu berkomunikasi 2 arah dengan ekspresi wajah dan gesture yang natural.
Baca Juga
Advertisement
"Masa depan tidak terlepas dari teknologi. Disrupto 2019 mendatangkan pembicara dari bidang huminity, bionik, humanoid, dan sebagainya. Perlu diketahui bahwa masa depan manusia tidak eksklusif,” ujar Executive Chairman & Co-Founder Disrupto Daniel Surya, Minggu (24/11/2019).
Selain itu, pembicara yang hadir juga kaya dari sisi later belakang yakni dengan latar belakang industri yang beragam. Adapun terdapat 5 stage yang digelar di ajang Disrupto 2019 kali ini, terdiri dari panggung utama Disripto Hall, Atrium On4, MFH, Disrupto Society, dan VOS Stage.
Asal tahu saja, WIR Group merupakan perusahaan teknologi asal Indonesia dan pemimpin pasar dalam teknologi digital reality (artificial intelligence, augmented reality, dan virtual reality) di Asia Tenggara.
DISRUPTO 2019 Hadirkan Robot Canggih yang Mampu Berkomunikasi Dua Arah dengan Manusia
WIR Group kembali menggelar DISRUPTO untuk kedua kalinya. Acara yang berlangsung selama 22-24 November tersebut mengangkat tema The Future of Humanity dan digelar di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
Dalam acara tersebut, akan dipamerkan beberapa teknologi canggih saat ini. Yang akan hadir menjadi pembicara dalam acara ini di antaranya Furhat Robot yang mampu berkomunikasi dua arah dengan ekspresi wajah dan gestur natural. Robot ini akan tampil di sesi The Human Interface di stage DISRUPTO Hall.
Kemudian Tilly Lockey, seorang gadis berusia 14 tahun yang menjadi manusia bionik dengan tangan robotik. Tilly akan hadir di sesi Being Different is the New Normal.
Ada pula Cyberdyne yang merupakan sebuah perusahaan robotik asal Jepang yang membuat robot untuk membantu para kaum lansia dan disabilitas dalam mobilitasnya.
BACA JUGA
Selain itu akan dipaparkan kontribusi teknologi dalam memicu perkembangan sektor ritel dan konsumen di Indonesia melalui digital reality. WIR Group merupakan perusahaan teknologi asal Indonesia dan pemimpin pasar dalam teknologi digital reality (artificial intelligence, augmented reality, dan virtual reality) di Asia Tenggara.
Advertisement
Pembicara dari berbagai industri
Selain pembicara tersebut acara ini juga akan dihadiri beberapa CEO dari berbagai industri yang menjadikan era disrupsi ini sebagai peluang untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.
WIR Group beroperasi dengan prinsip bisnis fundamental dan optimistis dalam melihat perkembangan pemanfaatan digital reality di beragam sektor, terutama mereka yang ingin bertransformasi.
Di sesi WIR Tech Outlook di acara DISRUPTO tersebut, WIR Group memaparkan digital reality menjadi salah satu strategi perusahaan dalam mengembangkan dan bertransformasi di tengah dorongan dan pertumbuhan infrastruktur di Indonesia.
Sementara itu perusahaan riset pasar IDC memperkirakan anggaran teknologi informasi pada sektor ritel akan tumbuh 17 persen per tahun hingga 2021. Maka dari itu, sektor ritel menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat untuk belanja teknologi di Indonesia.
IDC juga memperkirakan sektor ritel akan memprioritaskan transformasi digital untuk meningkatkan business operations, customer engagement dan pemahaman lebih baik tentang referensi berbelanja konsumen.