Liputan6.com, Jakarta - Bingung dan terkejut. Itulah yang dirasakan Dimas Agung saat rumahnya didatangi petugas pajak dan Samsat Polda Metro Jaya.
Tak cukup hanya di situ, pria yang sehar-hari bekerja sebagai kuli bangunan ini mengaku heran saat dianggap mengemplang pajak untuk mobil mewah merek Rolls Royce Phantom.
Advertisement
Bagaimana tidak, sehari-hari, Agung hanya tinggal di gang sempit di Jalan Mangga Besar IV P, Jakarta Barat. Rumahnya pun hanya berdinding triplek tipis.
Melihat kondisi Agung, petugas pun percaya bahwa sang kuli bangunan itu telah menjadi korban penyalahgunaan identitas. Pada 2017, Agung mengaku dirinya pernah membantu teman yang ingin membeli motor dengan persyaratan KTP.
Hingga dua tahun kemudian, datanglah tagihan pajak Rp 200 juta untuk Roll Royce Phantom yang belakangan harganya berkisar Rp 20 miliar atas nama Ari.
Dalam sepekan terakhir, video tak senonoh yang gegerkan penumpang Bus Transjakarta juga tak kalah menuai sorotan pembaca di Liputan6.com. Video tersebut memperlihatkan artis luar negeri dalam balutan busana renang dengan belahan dada rendah berwarna hitam.
Banyak yang menduga, video tersebut bagian dari iklan Transjakarta. Bekangan hal ini dibantah Kepala Divisi Sekertaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta, Nadia Diposanjoyo.
Dia menyebut video tak senonoh yang sempat viral di media sosial itu sebuah video klip musik dan bukan bagian dari iklan. Namun, keteledoran pengemudi bus yang memutar video.
Berikut ulasan berita-berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com selama sepekan lalu:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Saat Kuli Bangunan Ditagih Pajak Mobil Mewah
Dimas Agung heran bukan kepalang saat kemarin rumahnya disambangi petugas dari badan retribusi pajak kendaraan DKI dan Samsat Polda Metro Jaya. Pemuda berusia 21 tahun pun bertanya, pajak apa yang telah ia kemplang.
"Saya kaget, hah? Mobil mewah, mobil dari mana Pak? Mau ditaruh di mana juga mobilnya? Di sumur?," katanya mengingat kejadian kemarin dan menuturkannya ulang kepada Liputan6.com, Rabu (20/11/2019).
Meski mengaku syok, pria yang karib disapa Agung ini berusaha tenang. Pendiriannya teguh. Selama tak berbuat salah, ia tak akan merasa takut.
Petugas lalu menujukkan alamat rumahnya yang sama dengan alamat STNK mobil mewah yang mengemplang pajak.
Agung bercerita, awal mula ia mengetahui namanya dicatut pengemplang pajak sekira dua sampai tiga bulan lalu. Dia tak ingat kapan persisnya, namun saat itu dirinya sedang ingin mendaftarkan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Namun sebelum bisa mendapatkan KIS, Agung diminta melengkapi dengan kepemilikan BPJS. Saat tengah mendaftarkan diri itulah, Agung diberitahu petugas administrasi bahwa dirinya tidak layak mendapat keringanan BPJS karena tercatat memiliki kendaraan mewah.
"Saya langsung pasrah, punya kendaraan mewah bagaimana, tidak tahu jugalah," kata Agung pasrah kala itu.
Hingga sebulan kemarin datanglah surat tagihan pajak mobil mewah yang mampir ke rumahnya. Dari situ lah Agung merasa semua terhubung.
Advertisement
Video Tak Senonoh Bikin Geger Pengguna Transjakarta
Kepala Divisi Sekertaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta, Nadia Diposanjoyo menyatakan video tak senonoh yang sempat tayang di bus Transjakarta dan viral di media sosial merupakan sebuah video klip musik.
"Video klip musik dengan artis luar negeri berbusana dengan belahan rendah. Transjakarta Meminta maaf atas keteledoran yang dilakukan oknum operator PPD," kata Nadia kepada Liputan6.com, Selasa (12/11/2019).
Nadia menjelaskan, kesalahan penayangan itu bukan iklan dari Transjakarta, melainkan akibat keteledoran dari pengemudi bus yang memutar video.
"Tindakan langsung di lapangan juga sudah kami lakukan dengan pencabutan kabel monitor display tersebut," jelasnya.
Sebelumnya, beredar adanya video viral di media sosial yang memperlihatkan adanya penayangan iklan tak senonoh di bus Transjakarta. Video diunggah pada 10 November 2019.
Keterangan video tersebut tertuliskan video diambil pada 9 November 2019 pukul 19.00 WIB di koridor 1.
Pemotor Tewas Ditabrak Mobil Penerobos Lampu Merah
Seorang pengendara sepeda motor tewas setelah ditabrak mobil pikap yang menerobos lampu merah di perempatan lampu merah TMP Taruna, Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, Rabu (20/11/2019).
Berdasarkan pantauan kamera CCTV lalu lintas, korban yang bernama Alvin Mangarahon (23) mengedarai motor dari arah Jalan Jendral Ahmad Yani menuju Jalan Daan Mogot. Diduga, lampu lalu lintas menunjukkan warna kuning menuju ke hijau.
Pada saat yang bersamaan, dari arah depannya atau Jalan Dr Sitanala menuju TMP Taruna, melaju dengan kencang mobil pikap yang dikendarai oleh Biduan Simanjuntak (23). Padahal saat itu lampu lalu lintas menujukkan warna merah.
Saat berada di tengah perlintasan, mobil pikap menabrak dari samping pengendara motor hingga terpental jauh dari kendaraannya. Akibat kecelakaan tersebut, korban mengalami luka berat. Korban yang kritis langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang.
Sementara itu, sopir mobil pikap Biduan Simanjutak ditetapkan sebagai tersangka. Kelalaiannya dalam menerobos lampu merah, menyebabkan nyawa pengendara lain melayang.
Advertisement