Cerita Fuad, Suporter Korban Timnas Indonesia Korban Pengeroyokan di Malaysia

Suporter Timnas Indonesia mengalami kejadian pengeroyokan sebelum pertandingan melawan Malaysia, Selasa (19/11/2019) dini hari.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 25 Nov 2019, 10:30 WIB
Suporter Tim Garuda membentangkan syal jelang menyaksikan Indonesia melawan Thailand pada laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Indonesia kalah 0-3. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar pengeroyokan terhadap suporter Timnas Indonesia di Malaysia menghebohkan tanah air. Salah satu korban pengeroyokan, Fuad Naji, bercerita tentang kejadian tersebut di hadapan Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto dan awak media.

Fuad mengaku peristiwa pengeroyokan itu terjadi sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Malaysia kontra Timnas Indonesia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, tepatnya pada Selasa ((19/11/2019) dini hari.

"Pengeroyokannya terjadi pukul 02.00 dini hari di daerah perhotelan di Bukit Bintang. Dikeroyok, kena semuanya pokoknya dari kaki, tangan, kepala semuanya," jelas Fuad kepada wartawan di

Fuad tidak sendiri menjadi korban dalam insiden pengeroyokan tersebut. Dia bersama temannya, Yovan, suporter timnas yang juga menjadi korban pengeroyokan di Malaysia tersebut.

"Itu kita dihajar antara habis 15 sampai 20 orang. Setelah mengeroyok kita, mereka mengatakan hal-hal diskriminatif terhadap Indonesia," ungkapnya.

"Mereka itu terencana dan terorganisir karena mereka membagi-bagi tugas. Ada yang mobile dengan menggunakan motor melihat kondisi sekitar. Ada yang menjadi eskekutor," terangnya.


Terorganisir

Suporter Tim Garuda membentangkan syal jelang menyaksikan Indonesia melawan Thailand pada laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Indonesia kalah 0-3. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

"Dan ada juga yang ambil video, yang memvideokan kegiatan tersebut. Juga ada yang memberikan komando untuk kegiatan pengeroyokan tersebut," papar Fuad.

Menurut Fuad, setelah mengeroyok dan melontarkan kata-kata diskriminatif terhadap Indonesia, dia mengaku melepaskan tas yang berisi paspor, dompet dan ponsel, karena para pengeroyok itu memeriksa identitas mereka sejak awal.


Selamatkan Diri

"Setelah itu saya bersama Yovan menyelamatkan diri ke hotel kawan saya yang terdekat dari situ," tutur Fuad.

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya