Iman Si Badak Sumatera Terakhir di Malaysia Mati

Kematian betina bernama Iman itu membuat Badak Sumatera dinyatakan telah punah di Malaysia.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 25 Nov 2019, 14:31 WIB
Badak Sumatera. (AFP)

Liputan6.com, Sabah - Badak Sumatera terakhir yang tersisa di Malaysia mati. Kematian betina bernama Iman itu membuat Badak Sumatera dinyatakan telah punah di Malaysia.

Iman meninggal di Suaka Badak Kalimantan pada Sabtu 23 November karena tumor.

"Dengan sangat sedih, Departemen Margasatwa Sabah mengumumkan kematian Iman, Badak Sumatera terakhir di Malaysia, pada pukul 17.35 pada 23 November 2010," kata Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Hidup Datuk Christina Liew.

"Kematiannya adalah kematian yang wajar, dan penyebab langsungnya telah dikategorikan sebagai kejutan," ungkap seperti dilansir the Star, Senin (25/11/2019).

"Iman diberi perhatian dan perawatan terbaik sejak penangkapannya pada Maret 2014 hingga saat dia meninggal. Tidak ada yang bisa berbuat lebih banyak," Liew menambahakan.

Satu-satunya Badak Sumatera di Malaysia ini sebelumnya telah hampir mati pada beberapa kesempatan karena kehilangan darah yang sangat besar dari tumor rahim yang menjangkitnya selama bertahun-tahun.

"Tim di taman binatang memberikan dukungan intensif sepanjang waktu dan berhasil membawanya kembali ke kesehatan yang baik dan produksi sel telur pada beberapa kesempatan," kata Liew.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Mati Lebih Cepat

Seekor Badak Sumatera langka berada di tempat perlindungan di Kutai, dalam foto yang dirilis WWF pada Rabu (23/3). Keberadaan badak Sumatera di Kalimantan sempat dinyatakan punah karena terakhir kali terlihat 40 tahun lalu. (Ari Wibowo/WWF-INDONESIA/AFP)

Direktur Departemen Satwa Liar Sabah Augustine Tuuga mengatakan, kematian Iman datang lebih cepat dari yang diperkirakan. "Tapi kami tahu bahwa dia mulai menderita rasa sakit yang signifikan dari tekanan yang meningkat dari tumor ke kandung kemih," katanya.

Pihak berwenang masih berharap bahwa masih mungkin untuk mendapatkan beberapa sel telur dari Iman untuk kolaborasi yang diusulkan Malaysia-Indonesia untuk melindungi Badak Sumatera. Namun, nota kesepahaman (MoU) belum ditandatangani.

Liew mengatakan, Sabah masih ingin mengejar MoU meskipun Iman meninggal. "Masih ada cara di mana kita dapat berkolaborasi berdasarkan pengalaman kami yang berbeda selama dekade terakhir," ucapnya.

"Untuk Sabah, itu termasuk pengelolaan Badak Sumatera betina dengan patologi reproduksi, pemanenan gamet yang aman dari badak hidup dan kultur sel," jelas dia.

Iman dan Tam (badak jantan yang mati pada 27 Mei tahun ini karena kerusakan ginjal dan hati) keduanya hidup sebagai kultur sel.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya