Liputan6.com, Pyongyang - Pesona Kim Jong-un masih tak tertandingi di kalangan tentara Korea Utara (Korut). Terbukti, para tentara wanita tampak bersuka cita hingga menangis histeris ketika ia berkunjung ke garis depan di wilayah barat dan tenggara negaranya.
Berdasarkan foto Korean Central News Agency, Senin (25/11/2019), Kim Jong Un tampak dikelilingi para prajurit dari unit perempuan. Mereka pun tak kuasa menahan air mata ketika bertemu panglima tertinggi negaranya.
Baca Juga
Advertisement
Kim Jong-un sendiri tampak santai memakai kemeja kebiruan dan mantel putih. Tanpa dijaga ajudan, ia semringah di tengah-tengah para prajurit yang bergembira.
Pertemuan itu terjadi di KPA Unit 5492 di tenggara Korut. Di sana Kim menonton pertunjukan seni dan menginspeksi di tempat tinggal dan fasilitas pendidikan politik di tempat itu.
Ini bukan pertama kalinya Kim Jong-un tampak menjadi idola para prajurit wanita. Pada tahun 2014 lalu, Kim menjadi sorotan dunia karena popularitasnya di kalangan prajurit wanita yang tampak sangat bahagia melihat Kim Jong-un.
NK News menyebut Kim juga menyempatkan berkunjun ke pos pengawas. Ia pun menonton latihan artileri pantai Tentara Rakyat Korea, serta menekankan pentingnya persiapan dan efisiensi dalam pertempuran.
"Kita harus memberikan latihan yang sesuai sains, pragmatis, dan persis seperti perang asli dengan intensitas yang lebih tinggi bagi prajurit," ujar Kim Jong-un yang juga berfoto dengan prajurit pria.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kunjungan Pertama Sejak Mei
Kunjungan ini adalah yang pertama sejak bulan Mei di pantai barat Korut. Ia saat itu juga menonton latihan penyerangan yang dilakukan Tentara Rakyat Korea.
Entah kebetulan atau tidak, kunjungan ini bertepatan seminggu setelah Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) menunda latihan gabungan militer. Korut sejak dulu menentang latihan semacam itu.
Reuters melaporkan penundaan ini diduga sebagai upaya memuluskan diplomasi antara AS dan Korut soal nuklir. Presiden Donald Trump pun langsung meminta Korut untuk mengambil tindakan usai penundaan ini.
Permintaan itu muncul di sela membela kandidat capres AS Joe Biden yang disebut anjing gila oleh rezim Kim Jong-un. Trump menyebut Joe Biden memang lamban, tetapi tidak pantas dihina demikian.
Dalam twit itu pula, Trump mengirimkan sinyal kepada Kim Jong-un, serta adanya kemungkinan pertemuan lanjutan terkait nuklir. "Anda harus segera bertindak dan menyelesaikan kesepakatannya. Sampai juga segera!" ujar Trump lewat Twitternya.
Advertisement
Bola Panas di Tangan AS?
Pihak Korut sendiri berkata bola panas justru berada di pihak AS. Wakil Menteri Luar Negeri Choe Son Hui berkata jika diplomasi kedua negara gagal, maka kesalahan berada di tangan AS.
Pada Jumat, 22 Novembre 2019, Choe menyebut justru AS yang belum mengambil langkah-langkah untuk memuluskan diplomasi antara dua negara. Selain itu, Korut juga mengaku merasa dikhianati.
"Jika Amerika Serikat tidak mengambil langkah-langkah yang sesuai, maka peluang diplomasi di Semenanjung Korea akan hilang, saya pikir tanggung jawabnya seharusnya berada di AS," ujar Choe seperti dilansir Yonhap.
"Kami telah memberikan waktu dan tindakan untuk membangun kepercayaan tetapi sebagai balasan tidak ada tindakan-tindakan sesuai. Satu-satunya ang kami terima adalah rasa pengkhianatan," ujar wanita itu.