Liputan6.com, Jakarta Setiap ibu hamil (bumil) tentu menginginkan janin yang dikandung tumbuh dan berkembang secara normal. Namun, saat kontrol ke dokter berat badan janin masih di bawah seharusnya. Kenapa ya?
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Ulul Albab mengatakan selain faktor asupan gizi, ada beberapa faktor yang memengaruhi berat janin yakni kesehatan ibu, ari-ari, dan janin.
Advertisement
"Kalau gizi sudah dipenuhi tapi berat bayi cenderung kecil, maka kita harus mencari faktor lain, ada masalah enggak. Jadi, ada faktor ibu, ari-ari dan juga bayi," kata Ulul saat ditemui dalam Prenagen Mom's Mingle Media Talkshow di BSD, Tangerang Selatan yang digelar pada Sabtu, 23 November 2019.
Pada ibu hamil yang merupakan pasien hipertensi seringkali janin kecil. Berbeda halnya bila ibu dengan kadar gula darah tinggi, hal itu juga bisa membuat bobot janin lebih besar dari ukuran seharusnya. "Metabolisme gula di tubuh ibu tidak bagus, maka membuat bayi tadi jadi besar," kata Ulul.
Saksikan juga video menarik berikut:
Cek ada tidaknya permasalahan di ari-ari
Perlu juga di cek kondisi ari-ari sebagai organ yang mengirimkan oksigen dan nutrisi bagi janin. Jika, ada masalah bisa saja membuat asupan yang dibutuhkan membuat berat janin tidak sesuai dengan seharusnya.
Perlu juga mengecek ada tidaknya permasalah pada janin. Jika janin mengalami permasalahan di ginjalnya hal itu bisa membuat berat badannya lebih rendah dari seharusnya.
"Jadi, pada prinsipnya kalau tidak ada masalah pada bayi, ari-ari, dan ibunya, begitu nutrisinya cukup maka akan menimbulkan efek positif pada bayi," kata Ulul.
Advertisement