Liputan6.com, Jakarta - Pernah mendengar istilah upcycle? Menurut desainer Didiet Maulana, upcycle merupakan usaha memberi nilai tambah pada benda, termasuk baju lama, agar masa pakainya bertambah panjang.
Biasanya, harga busana hasil daur ulang tersebut bernilai setara atau bahkan lebih mahal dibandingkan dengan membeli baju baru. Kok bisa begitu?
Didiet beralasan, proses upcycle membutuhkan langkah tambahan agar bisa dipakai kembali, yakni dengan membongkar struktur pakaian lama. Bahan dari pakaian lama tersebut kemudian digambar pola baru dan dipotong sesuai desain yang diinginkan.
Baca Juga
Advertisement
Belum lagi ada tambahan detail yang diinginkan demi terlihat lebih segar. "Hitungannya sepertinya jadi jauh lebih mahal, tapi kita sedang memperpanjang masa pakai," ujar Didiet dalam jumpa pers #Hunt2Save Re-Loved di Jakarta, Jumat, 22 November 2019.
Busana yang di-upcycle biasanya masih disenangi si pemilik. Mereka tetap menyimpannya dengan alasan sayang tapi jarang dipakai karena berbagai alasan, seperti tampilan pemilik yang sudah berhijab, terkena sedikit noda, atau sekadar bosan lantaran model yang itu-itu saja.
Maka itu, Didiet gencar mengajak para pembeli busana rancangannya untuk meng-upcycle produk miliknya sejak tahun lalu. Ia memanfaatkan kain perca yang ada sebagai aksen tambahan pada pakaian agar tak perlu membeli kain baru.
"Kita di Ikat punya satu program, yang dulu dulu pernah beli busana dari Ikat, kalau bosan bawa ke sini kita rombak," katanya seraya menambahkan upcycling itu harus membayar biaya tertentu.
Menurutnya, hal itu sebagai wujud tanggung jawabnya sebagai desainer kepada keberlanjutan lingkungan hidup. Apalagi, limbah tekstil menjadi penyumbang polusi nomor dua di dunia setelah sampah plastik.
"Dalam setahun, saya pasti mengeluarkan koleksi. Saya bertanggung jawab atas jumlah pakaian yang beredar. Semoga sustainable fashion ini enggak hanya jadi tren satu dua tahun, tapi terus sustain," harap Didiet.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Baju Lelang
Lewat beragam kreasi, busana Didiet hasil upcycle bisa menjadi baru kembali, seperti gaun panjang menjadi outerwear, kemeja putih biasa menjadi unik dengan tambahan detail tenun, atau rok menjadi gaun. Salah satunya bahkan akan dilelang pada 29 November 2019.
Gaun itu sempat dikenakan Andien dalam jumpa pers di Jakarta, akhir pekan lalu. Didiet merombak rok menjadi gaun terusan berkerah V. Ia menambahkan detail tenun ikat dengan memanfaatkan potongan kain yang ada dan meliputnya.
Sementara di ujung rok, ia menambahkan kain hitam transparan sebagai aksen. Ia juga memanfaatkan kain beludru sisa untuk detail pada bagian kerah.
"Saya tambahkan aksen tenun ikan itu untuk menambah fresh, istilahnya baru...Saat kita upcycle, kita bayangkan sesuatu yang keren," tutur Didiet.
Selain Didiet, ada delapan desainer lokal lain yang juga terlibat dalam acara lelang baju hasil upcycle yang bekerja sama dengan Hunstreet.com. Di antaranya Rinda Salmun, Yosep Sinudarsono, Stella Rissa, dan Wilsen Willim.
Hasil lelang nantinya akan didonasikan ke Setali Indonesia untuk membeli mesin daur ulang yang bisa digunakan untuk mengubah pakaian menjadi benang dan dapat digunakan kembali untuk membuat pakaian baru. Menurut pendiri Hunstreet.com, Sabrina Joseph, pesan yang ingin disampaikan lewat lelang tersebut adalah bahwa fashion dan sustainable bisa berjalan beriringan.
"Ada sembilan baju upcycle yang akan di-display di manekin itu," katanya sembari menunjuk ke manekin yang terpajang di lantai 1 Mal Pacific Place, Jakarta Selatan.
Advertisement