Top 5 Miss Universe New Zealand Nurul Zuriantie Jadi Pembicara di TEDxUPNVJ

Nurul Zuriantie Shamsul berbicara di TEDxUPNVJ melalui presentasi bertema I Am a part of Hybrid Society.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 25 Nov 2019, 05:00 WIB
Acara bertema TEDxUPNVJ. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Nurul Zuriantie Shamsul, salah satu Top 5 Miss Universe New Zealand, menjadi pembicara di TEDxUPNVJ, sebuah acara independen sejenis presentasi TED yang dilaksanakan oleh para pemilik lisensi dari TED.

Pada acara yang digelar Sabtu (16/11/2019), Nurul Zuriantie Shamsul berbicara melalui sebuah presentasi bertema I Am a part of Hybrid Society.

Beberapa pernyataan menarik pun dilontarkannya di hadapan mahasiswa UPN Veteran Jakarta yang hadir.

"Identitas saya cukup rumit karena saya adalah seseorang yang hidup dalam tiga budaya, Indonesia, Malaysia, dan New Zealand, karena sejak usia 5 tahun hidup di New Zealand," terang Nurul Zuriantie kepada wartawan, belum lama ini.

 


Bentrokan Budaya

Acara bertema TEDxUPNVJ. (Ist)

Selain itu, Nurul Zuriantie juga mengungkapkan bahwa ia kerap mengalami bentrokan budaya. Namun, ia merasa hal tersebut justru membentuk karakter pribadinya.

"Saya selalu merasakan bentrokan budaya, antara timur dan barat, Melayu dan Indonesia, apalagi saya juga beragama Islam dan menjadi minoritas. Tetapi justru itu yang membuat identitas saya unik," ujar wanita berhijab pertama yang menjadi finalis kontes kecantikan dunia ini.

Hybrid Society yang diangkat dalam acara ini memiliki makna kondisi masyarakat yang hidup dalam suatu kombinasi dari perbedaan. Hal itulah menggelitik founder TEDxUPNVJ, Sydney Azzahra, untuk menjawabnya.

"Terkadang orang-orang menganggap perbedaan itu menjadi suatu masalah. Padahal jika perbedaan itu dikolaborasikan, dapat menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat buat banyak orang. Itulah tujuan kami mengambil tema ini," demikian penjelasan Sydney Azzahra.


Pembicara Lain

Acara bertema TEDxUPNVJ. (Ist)

Tissa Aunilla, CEO Pipiltin Cocoa, turut menjadi salah satu pembicaranya. Ia menyampaikan bahwa ribuan pulau di Indonesia memiliki iklim mikro yang berbeda, komunitas petani yang berbeda, dan melahirkan karakter unik berbagai cokelat.

"Begitu juga manusia, berbeda-beda dengan keunikan masing-masing. Keberagaman tersebut justru menguntungkan kita, bukan menekan kita," kata Tissa.

Selain Nurul dan Tissa, TEDxUPNVJ juga mengundang lima pembicara lain, yaitu: Dr. Anter Venus, Wakil Rektor UPN “Veteran” Jakarta Drs., MA. Comm, Blogger Bagus Berlian, COO Kreativv ID Yasha Nomiva, Founder Suwe Ora Jamu Nova Dewi Setiabudi, dan Putri Indonesia DKI Jakarta III 2019 Diah Ayu Lestari.


Diah Ayu Lestari

Diah Ayu Lestari menyampaikan presentasi berjudul ‘Echoing Indonesia’s Traditional Music to the World’ dengan musik dan lagu-lagu yang dinyanyikannya.

Suasana menjadi meriah karena Diah mengajak semua partisipan untuk ikut menyanyikan lagu-lagu daerah dalam irama jazz.

Performa yang sama juga sering ditampilkan Diah Ayu Lestari di Belanda, Ukraina, dan berbagai Negara di belahan dunia lainnya.


TEDxUPNVJ

Acara TEDxUPNVJ yang bertempat di Hotel Grand Whiz Poins Square Simatupang pada tanggal 16 November 2019 ini, merupakan kali pertama TEDx diselenggarakan oleh mahasiswa UPN “Veteran” Jakarta.

TEDxUPNVJ lahir dari visi organisasi mahasiswa FISIP UPN “Veteran” Jakarta yang bernama ‘English of Siloence’ yang ingin menjadi penggerak perubahan dalam masyarakat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya