Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, masuknya Ahok ke jajaran petinggi BUMN menimbulkan kehebohan di ranah publik. Setelahnya, berembus kabar bahwa tokoh lain seperti Ignasius Jonan dan Susi Pudjiastuti juga akan ikut jadi petinggi di BUMN.
Ditemui di Kementerian BUMN, Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menanggapi hal tersebut dengan jawaban yang normatif.
Advertisement
"Kita lihat saja nanti," ujarnya di Jakarta, Senin (25/11/2019).
Ignasius Jonan, mantan Menteri ESDM Kabinet Indonesia Kerja, disebut-sebut akan jadi Komisaris Garuda Indonesia. Sedangkan Susi Pudjiastuti, Menteri Perikanan dan Kelautan Kabinet Indonesia Kerja, digadang akan menjadi Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia (Perindo).
Arya menyatakan, memang ada beberapa mantan menteri hingga wakil menteri yang bakal duduk di kursi petinggi BUMN.
"Ada mantan menteri, ada wamen, pokoknya ada lagi yang lain. Kita akan cari yang cocok untuk kita, ya," ucap Arya.
Meski begitu, Arya tidak menyebutkan dengan detail siapa tokoh yang dimaksud.
"Nanti kami akan evaluasi seluruh direksi dan komisaris," ucapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rudiantara Ditunjuk Jadi Dirut PLN
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Mudah-mudahan segera dilantik, yang jelas saya sudah tanda tangan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung dikutip dari Antara, Senin (25/11/2019).
Pramono menyampaikan hal tersebut saat ditanya wartawan mengenai hasil Tim Penilai Akhir (TPA) untuk Rudiantara.
"Mudah-mudahan segera dilantik, ini banyak perubahanlah di BUMN," tambah Pramono.
Rudiantara adalah Menkominfo periode 2014-2019. Sebelum menjadi Menkominfo, Rudiantara pernah menjadi Wakil Dirut PT PLN pada 2008-2009 lalu.
Selama di PLN, ia terlibat dalam pencarian pendanaan perusahaan, terutama pinjaman untuk proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt. Setelahnya, ia mengundurkan diri.
"(TPA) sudah selesai. Bolanya di Menteri BUMN," tambah Pramono.
Advertisement
Fokus Presiden Jokowi
Pramono mengakui bahwa Presiden Joko Widodo sedang berkonsentrasi untuk memperbaiki kondisi perekonomian.
"Salah satu yang ingin segera diselesaikan adalah BUMN karena di BUMN ini banyak BUMN besar yang memang perlu segera dilakukan pembenahan di antaranya yang sekarang sudah dilakukan Pertamina. Sebentar lagi PLN, kemudian Inalum, kemudian perbankan Mandiri, BTN dan beberapa bank lain," ungkap Pramono.