Bertemu CEO Perusahaan Korsel, Jokowi Janjikan Permudah Izin Investasi

Jokowi menekankan, Korsel merupakan mitra strategis khusus bagi Indonesia. Indonesia juga menjadi tempat berinvestasi yang tepat bagi para pengusaha Korsel.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 25 Nov 2019, 19:25 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana di Busan, Korea Selatan, Minggu (24/11/2019). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Liputan6.com, Seoul - Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia akan memangkas Undang-undang yang dinilai menghambat investasi atau biasa disebut omnibus law. Hal ini disampaikan Jokowi saat bertemu dengan 10 CEO perusahaan besar Korea Selatan di Hotel Lotte Busan, Senin (25/11/2019).

"Tahun ini segera kita akan melakukan yang namanya omnibus law, memangkas kira2 70-74 undang-undang secara bersamaan," kata Jokowi.

"Dengan omnibus law ini, kita harapkan nanti semua peraturan-peraturan yang menghambat penciptaan lapangan kerja, yang menghambat investasi akan kita sederhanakan," sambung dia.

Menurut Jokowi, cara ini akan memudahkan proses perizinanan investasi di Indonesia tak lagi ruwet. Terlebih, pemerintah juga akan memangkas eselon 3 dan eselon 4 di birokrasi. "Dan juga pemangkasan birokrasi kita yang semakin simpel sehingga keputusan-keputusan yang diambil nanti akan juga semakin cepat," jelasnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan bahwa Korea Selatan adalah mitra strategis khusus bagi Indonesia. Indonesia juga menjadi tempat berinvestasi yang tepat bagi para pengusaha Korsel.

Jokowi menilai, saat ini banyak negara lain mengalami aging society (jumlah usia tua lebh besar), Indonesia justru memiliki usia produktif yang besar. Jokowi juga melihat masa depan dunia akan dimotori oleh emerging economy seperti Indonesia.

"Dan di saat banyak negara mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi, Indonesia masih menikmati pertumbuhan ekonomi yang lebih dari 5 persen per tahun selama lima tahun ini," tutur dia.

Tak hanya itu, di saat banyak negara mengalami ketidakpuasan, stabilitas politik di Indonesia bisa cukup terjaga. Kepada para investor perusahaan kelas kakap, Jokowi menyebut bahwa Indonesia menjadi koordinator bagi perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

"Indonesia telah menyelesaikan negoisasi Indonesia-Korea CEPA," ucap dia.

Untuk tu, Jokowi menegaskan komitmen Indonesia untuk membuat iklim investasi yang semakin menarik dalam lima tahun ke depan. Hal ini didukung oleh penyederhanaan birokrasi.

"Pada saat yang sama saya menekankan bahwa investasi di Indonesia harus menciptakan lapangan kerja. Saya juga menekankan investasi tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar, namun juga menjadikan Indonesia sebagai hub produksi," jelas Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


10 CEO yang Bertemu Jokowi

Jokowi menggelar pertemuan dengan 10 pemilik dan CEO perusahaan kakap Korea Selatan, Senin (25/11/2019). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Adapun CEO 10 perusahaan besar yang bertemu Jokowi antara lain, President and CEO GS Global Kim Tae-Hyung, CEO LG International Yoon Chun Sang, President&CEO DSME Lee Sung Geun, President Posco Chang In-Hwa.

Kemudian, Chairman CJ Group Sohn Kyung-Shik, Chairman and President KAXIM Bang Moon Kyu, Vice Chairman& CEO Lotte Corp Hwang Kag Gyu, Vice Chairman&CTO Doosan Group Lee Hyun-Soon, Vice Chairman&CEO Hankook Tire and Technology Cho Hyun Shick, dan President and CEO SK E&C Ahn Jaehyun.

Sementara itu, Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonimian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, hingga Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya