Liputan6.com, Busan - Demi menggenjot investasi masuk ke Indonesia, Presiden Joko Widodo atau Jokowi turun langsung bertemu dengan 10 CEO perusahaan kelas kakap Korea Selatan. Jokowi menjanjikan bahwa proses perizinan di Indonesia ke depannya tak lagi serumit saat ini.
Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah menyederhanakan 70-74 undang-undang yang dinilai menghambat investor masuk serta memangkas eselon 3 dan eselon 4 di birokrasi. Sehingga, pengambilan keputusan semakin mudah.
Advertisement
Menteri Koordinaror Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa para pengusaha menyambut baik hal tersebut. Menurut dia, Vice Chairman&CEO Lotte Corp Hwang Kag Gyu telah meningkatkan investasinya dari USD 3,5 miliar menjadi USD 4,3 atau setara dengan Rp 60,6 triliun.
Investasi ini guna pembangunan pabrik petrokimia di Cilegon Banten. Airlangga menyebut bahwa CEO Lotte berharap proyek tersebut bisa dilaksanakan pada 2023.
"Ini adalah proyek yang subsitusi impor dan ini menjadi bagian daripada penguatan industri kimia di Indonesia dan ini juga merupakan juga bahan baku dari industri otomotif," kata Airlangga di Hotel Lotte Busan Korea Selatan, Senin 25 November 2019.
Vice Chairman&CEO Hankook Tire and Technology Cho Hyun Shick mengatakan bahwa saat ini perusahaannya telah berinvestasi sekitar 10 juta ban dan membuka kemungkinan akan bertambah menjadi 20 juta ban pertahun.
Namun, lantaran saat ini terjadi perlambatan ekonomi maka kesepakatan untuk investasi tahap kedua menunggu peningkatan demand atau permintaan.
Sementara itu, President Posco Chang In-Hwa menyatakan komitmen untuk membangun pabrik baja yang bekerja sama dengan Krakatau Steel. Posco menargetkan membangun memproduksi 10 juta ton baja.
"Sekaligus juga pembahasan mengenai Hot Strip Mills yang dimiliki KS menjadi bagian daripada pengembangan," ucap Airlangga.
Menurut dia, CEO SK E&C Ahn Jaehyun menuturkan bahwa perusahaannya memiliki sejumlah investasi. Sedangkan CEO LG International Yoon Chun Sang menyatakan minat untuk pengembangan industri berbasis kimia.
Airlangga menjelaskan bahwa Jokowi berharap LG International dapat berinvestasi di bidang baterai sheet. Dia menilai Indonesia mempunya daya saing yang kuat dalam hal ini.
"Kita mempunyai bahan baku nikel dan kobalt dan teknologi daripada lithium ini. Tidak ada bahan lain selain nikel dan kobalt," tuturnya.
Vice Chairman&CTO Doosan Group Lee Hyun-Soon akan mengembangkan kerja sama industri berbasis mesin diesel serta meningkatkan kerja sama dengan PT INKA untuk pengembangan bahan baku lokomotif. Tak hanya itu, Doosan juga akan merelokasi pabriknya ke Indonesia sehingga dapat memproduksi diesel di Indonesia.
"Dengan syarat cluster-nya juga ikut seperti Poiston dan lain-lain juga ikut ke Indonesia dan kami menyampaikan nanti kirim proposal untuk kami lihat menjadi suatu cluster sendiri," tutur Airlangga.
"Mereka mengatakan bahwa memang di Korea biaya engegering sudah relatif mahal dan mereka berpengalaman bekerja di Indonesia dan mereka sudah memproduksi boiler untuk dipakai di PLTU. Dan mereka positif lah terhadap Indonesia," sambungnya.
Sedangkan CJ Group memang perusahaan yang telah berekspansi di Indonesia mulai dari makanan, hiburan, biokteknologi, dan infrastruktur. GS Group, kata Airlangga, mengungkapkan keinginannya untuk mengembangkan industri berbasis liquefied natural gas atau gas alam cair.
"Bapak Presiden menyampaikan di Kalimantan Utara potensi 11 Giga Watt dan di Mambersmo potensinya sampe diatas 20 giga wat baik untuk pengembangan industri ke depan," pungkas Airlangga.
Saksikan video pilihan berikut ini:
10 CEO Perusahaan Besar Korea
Adapun CEO 10 perusahaan besar yang bertemu Jokowi antara lain, President and CEO GS Global Kim Tae-Hyung, CEO LG International Yoon Chun Sang, President&CEO DSME Lee Sung Geun, President Posco Chang In-Hwa.
Kemudian, Chairman CJ Group Sohn Kyung-Shik, Chairman and President KAXIM Bang Moon Kyu, Vice Chairman& CEO Lotte Corp Hwang Kag Gyu, Vice Chairman&CTO Doosan Group Lee Hyun-Soon, Vice Chairman&CEO Hankook Tire and Technology Cho Hyun Shick, dan President and CEO SK E&C Ahn Jaehyun.
Advertisement