BMKG Juanda Prediksi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur

BMKG Juanda mengingatkan untuk mewaspadai ada hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang sesaat di Jawa Timur untuk tiga hari ke depan.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Nov 2019, 11:00 WIB
Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda  menyampaikan peringatan dini cuaca ekstrem di Jawa Timur untuk tiga hari ke depan.

BMKG Juanda mengingatkan untuk mewaspadai ada hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang sesaat di Jawa Timur, seperti dikutip dari instagram @infobmkgjuanda. BMKG Juanda meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dampak banjir, genangan, sambaran petir, jalan licin dan sebagainya.

Prakirawan BMKG Juanda, Arif Krisna menuturkan, cuaca ekstrem Jawa Timur untuk tiga hari ke depan karena suhu permukaan laut yang masih hangat. Selain itu, pertumbuhan awan berpotensi hujan juga semakin terbentuk sehingga pengaruhi cuaca ke depan.

Pertumbuhan awan berpotensi hujan yang intens itu terutama di daerah pegununungan. Untuk sejumlah wilayah yang alami cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan antara lain pada 26 November 2019 nihil.

Akan tetapi, cuaca ekstrem akan terjadi pada 27 November 2019 di sejumlah wilayah di Jawa Timur antara lain pada siang hari di Jombang, Bangkalan, Sampang, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi. Sedangkan malam hari di Ngawi dan Bojonegoro.

Selanjutnya pada 28 November 2019, cuaca ekstrem terjadi di Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo dan Situbondo.

Arif pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadai terhadap perubahan cuaca. Apalagi pertumbuhan awan berpotensi hujan juga sangat aktif.

"Patut waspadai perubahan cuaca sewaktu-waktu yang cenderung sangat cepat. Angin kencang patut dihindari. Waspadai papan reklame dan pohon tumbang," tutur Arif saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (26/11/2019).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


BMKG Juanda: Surabaya Masuki Musim Hujan pada Akhir November

Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda prediksi musim hujan di Surabaya, Jawa Timur mulai akhir November 2019. Meski demikian, hujan telah turun di sejumlah wilayah di Surabaya.

"Untuk wilayah Surabaya diperkirakan memasuki awal musim hujan pada November dasarian ke-3 atau akhir November. Memang sebagian wilayah Jawa Timur sudah terdapat beberapa kasus hujan lebat,” ujar Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto, saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, ditulis Sabtu, 16 November 2019.

Teguh menuturkan, suhu udara di Surabaya akan relatif turun memasuki musim hujan. Diperkirakan suhu udara maksimal 35-36 derajat celsius.

Sebelumnya suhu udara panas dan gerah memasuki musim penghujan. Teguh mengatakan, kalau panas lebih cenderung kepada tutupan awan pada malam hari sehingga radiasi balik yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan tidak bisa keluar menuju angkasa.

Sedangkan untuk prediksi cuaca Sabtu pekan ini di Surabaya, suhu udara sekitar 27-34 derajat celsius dengan kecepatan angin 30 km per jam. Kelembapan sekitar 50-80 persen.

BMKG menyatakan, sejumlah wilayah mulai memasuki musim pancaroba atau masa peralihan musim kemarau ke musim hujan pada awal November. Pada musim pancaroba, frekuensi hujan lebat bahkan sangat lebat disertai kilat dan angin kencang berdurasi singkat bisa terjadi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya