Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri pertemuan para ahli yang diselenggarakan Universitas Islam Internasional (UIII). Dalam acara itu, hadir para ahli mulai Universitas di Maroko, Kanada, Inggris, Australia, hingga Tunisia.
Ma'ruf berharap dengan adanya pertemuan ini Indonesia jadi rujukan untuk mempelajari peradaban Islam secara umum. Sebab menurut dia, Indonesia memiliki penduduk yang mayoritas beragama Islam.
Advertisement
"Indonesia sebagai rujukan dalam mempelajari peradaban Islam, dibutuhkan pusat penelitian dan ilmu pengetahuan yang berkualitas," kata Ma'ruf di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).
Ma'ruf berharap dengan adanya UIII bisa jadi garda terdepan dalam kajian Islam secara umum. Serta kata dia, jadi kiblat dunia dalam bidang kajian Islam Indonesia.
"UIII juga diharapkan menjadi pusat penyebaran kebudayaan dan peradaban Islam yang modern, toleran, dan berkemajuan," ungkap Ma'ruf Amin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Majukan UIII
Ma'ruf juga meminta UIII agar membuat pendekatan kajian Islam menggabungkan dua hal. Yaitu kajian Islam penguasaan ilmu-ilmu agama Islam (tafaqquh fid dîn) yang juga disebut kajian normatif. Dan pengkajian atau penelitian pada masyarakat Islam yang juga disebut kajian empiris.
"UIII diharapkan juga menjadi duta dalam mempromosikan Indonesia sebagai referensi kompatibilitas Islam dan demokrasi, serta rujukan dunia bagi perwujudan Islam yang rahmatan lil ‘alamiin," ungkap Ma'ruf.
Kemudian dia juga berharap lulusan UIII diharapkan menjadi ahli, ilmuwan atau pemikir, serta cendekiawan Muslim terkemuka yang moderat, demokratis, humanis dan berwawasan global. Serta kata dia, dalam pertemuan tersebut dapat dikaji kembali mulai dari visi, kurikulum hingga sumber daya manusia untuk UIII.
"Oleh karena itu, saya mengharapkan agar para pakar dan cendekiawan yang hadir dapat memberikan masukan untuk memperkaya referensi bagi pengembangan UIII ke depan," ungkap Ma'ruf.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement