Pengusaha Minta Pemerintah Fasilitasi Pengembangan Motor Listrik

Kendaraan roda dua berbasis listrik atau motor listrik lebih siap dikembangkan secara industri di dalam negeri.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Nov 2019, 12:38 WIB
Suasana pameran pada Hari Listrik Nasional di JCC, Jakarta, Rabu (9/10/2019). Acara ini diisi dengan seminar serta pameran produk terkini terkait listrik 4.0 termasuk mobil dan sepeda motor listrik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Induatri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah untuk memulai program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) dari sepeda motor.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Johnny Darmawan menilai, kendaraan roda dua berbasis listrik saat ini lebih siap dikembangkan secara industri di dalam negeri.

"Sepeda motor listrik itu teknologinya sudah banyak. Di Tiongkok sudah banyak kembangkan itu. Kenapa tidak dicoba itu dulu?" ujar dia di sela-sela acara Electric Vehicle Indonesia Forum and Exhibition 2019 di Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Johnny menyayangkan keberadaan Peraturan Presiden (PP) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai yang belum merinci terkait pengembangan sepeda motor listrik.

Menurutnya, jika pemerintah memfasilitasi pengadaan motor listrik dalam suatu kebijakan, ia yakin produksi sepeda motor untuk 5 tahun ke depan bisa mencapai 4 juta unit serta menggantikan posisi sepeda motor konvensional.

Lebih lanjut, Johnny turut menyoroti harga baterai bagi kendaraan bermotor listrik roda empat atau mobil yang masih terlalu tinggi.

Dia menganggap, maraknya penggunaan motor listrik akan ikut menekan harga baterai. Pasalnya, dengan banyaknya penggunaan sepeda motor listrik, penjualan baterai listrik pun akan terangkat. Sehingga modal akan berputar dan biaya produksi baterai jadi lebih murah.

"Kalau menunggu mobil, mulainya lama, kapan harga baterai akan turun," cibir Johnny.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Indonesia Kejar Target Besar Produksi Motor Listrik 2 Juta Unit pada 2025

Pengendara motor listrik mengikuti karnaval kendaraan listrik di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Karnaval kendaraan listrik ini bertajuk, Jakarta Langit Biru. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, industri kendaraan listrik di Indonesia diyakini bakal berkembang lebih luas. Hal tersebut, dengan didukung sudah ditandatanganinya Peraturan Presiden terkait percepatan kendaraan listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan oleh Presiden Joko Widodo.

Tidak hanya mobil listrik, pemerintah juga menargetkan populasi motor listrik mencapai 2 juta unit pada tahun 2025. Jumlah tersebut merupakan 20 persen dari total produksi roda dua di Indonesia yang akan menyentuh angka 10 juta unit. 

"Saat ini, pertumbuhan produksinya terus meningkat. Pada 2018 sebesar 7 juta unit. Peningkatan produksi tersebut tidak hanya untuk memenuhi pasar dalam negeri melainkan untuk memenuhi target ekspor 1 juta kendaraan di tahun 2025," ungkap Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menperin menegaskan, industri sepeda motor merupakan salah satu sektor manufaktur yang strategis dan mendapat prioritas pengembangan. Hal ini, karena industri sepeda motor memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Di tengah perlambatan pasar sepeda motor global, industri sepeda motor nasional justru mengalami peningkatan dengan mengalami pertumbuhan sebesar 14 persen pada semester pertama 2019,” ujarnya.

Sementara itu, ekspor sepeda motor dari Indonesia pun tumbuh pesat pada 2018 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 44,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Angka tersebut menunjukkan bahwa industri sepeda motor Indonesia telah mencapai daya saing yang cukup baik untuk pasar lokal maupun global. Kami percaya bahwa produksi dan ekspor sepeda motor akan terus tumbuh pada tahun-tahun mendatang,” imbuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya